WOW! Dalam 6 Bulan, 18 Kasus Kekerasan Menimpa 12 Anak dan 6 Perempuan di Brebes
Sejumlah pelaku kekerasan terhadap anak dan perempuan di brebes diproses secara hukum dengan ancaman pidana guna memberikan efek jera.-Syamsul Falaq-
BREBES, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Kasus kekerasan, baik fisik, psikis dan seksual masih terjadi di Kabupaten Brebes.
Sepanjang Januari hingga pekan pertama Juni 2023 terungkap 16 kasus dengan 12 anak dan 6 perempuan menjadi korban.
Semua kasus tersebut sudah ditangani dan mendapatkan pendampingan dari tim Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Brebes Akhmad Ma'mun mengungkapkan, kekerasan masih dialami perempuan dan anak.
BACA JUGA:Setahun, 65 Anak dan Perempuan di Brebes Jadi Korban Kekerasan
Rinciannya, 12 anak meliputi 4 laki-laki dan 8 perempuan. Sedangkan, 6 perempuan dewasa (gender) menjadi korban kekerasan.
"Rincian kasus kekerasan anak, meliputi 6 fisik, 1 psikis dan 5 lainnya seksual. Sedangkan, korban kekerasan gender (perempuan) meliputi 4 fisik, 1 psikis dan 1 seksual," terangnya Kamis 8 Juni 2023.
Berdasarkan hasil analisis penanganan kasus, lanjut Ma'mun, sebagian besar pelaku kekerasan fisik, psikis dan seksual merupakan orang terdekat. Hal itu, dipicu salah asuh dan kondisi lingkungan.
Selain juga kurangnya pengawasan orang tua memperhatikan dengan siapa si anak bermain.
BACA JUGA:Pernikahan Dini Pemicu Tindak Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Kabupaten Tegal
Namun, pihaknya mengapresiasi keberanian korban untuk melapor. Terlebih, program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terus digencarkan secara masif.
"Khususnya, menjadi pelapor sekaligus pelopor tentang perlindungan anak. Sehingga, jika terjadi kekerasan atau menjadi korban semua korban berani untuk melapor," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Fatkhiyaturrohmah didampingi Sub Koordinator PPA Anie Diyani menambahkan, mengacu akumulasi hasil pendampingan korban kekerasan masih didominasi kalangan menengah ke bawah.
Sebab, banyak tindak kekerasan terjadi karena pelaku mudah mendekati korban. Meski begitu, upaya pendampingan terhadap korban kekerasan terus dioptimalkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: