Produksi Sampah Rumah Tangga Brebes 997 Ton, Timbunan Liar Sampai 80 Titik

Produksi Sampah Rumah Tangga Brebes 997 Ton, Timbunan Liar Sampai 80 Titik

SAMPAH DIBAKAR- Nampak sisa sampah yang dibakar oleh masyarakat. -Istimewa-

BREBES, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Produksi sampah rumah tangga BREBES mencapai 997 ton. Hal itu merupakan rata-rata harian sampah dari daerah yang terkenal sebagai penghasil bawang merah ini.

Sementara, sampah dari industri sekitar 300 ton per hari. Jumlah tersebut tentunya akan sangat berdampak pada lingkungan dan kesehatan.

Dalam penanganan sampah, Pemerintah Kabupaten Brebes meluncurkan gerakan inovasi Saripah Bestie Pipih Opah. Yakni, Tuntas Kelola Sampah untuk kesejahteraan masyarakat atasi permasalahan sampah. 

Program tersebut memilah sampah dari rumah tangga sebagai tambahan pendapatan bagi keluarga. Yaitu, mewujudkan Desa Mandiri Sampah melalui Gerakan Brebes Bebas Sampah Plastike Pilah Pilih Olah Sampah Sing Umah (Saripah Bestie Pipih Opah).

Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin sebelumnya mengaku sering melewati jalan desa yang masih ada tumpukan sampah. Ada juga warga yang masih sengaja membakar sampah.

“Warga yang membakar sampah banyak di sini, baiknya sampah itu diolah. Kita bisa mulai dari sumbernya dari rumah dari awal kita berkegiatan,” ujarnya.

BACA JUGA:Tiga Wisata Baru di Kota Tegal Selain PAI Bakal Dikembangkan, Apa Saja?

Diketahui, timbunan sampah liar di Kabupaten Brebes mencapai 80 titik. Puluhan titik timbunan sampah itu tersebar di 17 kecamatan yang ada di Kabupten Brebes.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah (DLHPS) Kabupten Brebes La Ode Vindar Aris Nugroho mengatakan. Dari data yang ada timbunan sampah liar di Kabupaten Brebes ada 80 titik tersebar di 17 kecamatan. 

Banyaknya, timbunan sampah liar ini sangat disayangkan. Pasalnya, tak jarang timbunan sampah liar itu terdapat di pinggir jalan raya.

"Ini menjadi perhatian dan kepedulian bersama. Jadi, tidak bisa hanya dari pemerintah, tapi harus ada kolaborasi dengan semua unsur," ujarnya.

La Ode mengatakan, 53 persen sampah yang berakhir di TPA sebagian besar adalah sampah rumah tangga sebagai porsi terbesar. Karenanya, pihaknya mengajak masyarakat agar dapat mengurangi penggunaan sampah. ***

Sumber: