Keren! Tangani Limbah B3 Karang Taruna Kabupaten Tegal Tanam Pohon Glagah

Keren! Tangani Limbah B3 Karang Taruna Kabupaten Tegal Tanam Pohon Glagah

Sekda dr Widodo Joko Mulyono MKes menanam pohon glagah ditengah deklarasi konsorsium sampah.-Hermas Purwadi-

SLAWI, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Banyaknya industri pelapisan logam berdampak pada tingginya kandungan timbal atau PB di Desa Mangunsaren Kecamatan Tarub. 

Hal tersebut disikapi Pemkab Tegal bersama Karang Taruna Kabupaten Tegal, LSM Pupuk, Yayasan Rukun, Pemerintah Desa Mangunsaren, Ketileng, Purbasana dan Kertaharja, dengan menginisiasi penanganan limbah B3 melaui cara menanam puluhan pohon glagah.

Selain menanam pohon, juga mendeklarasikan konsorsium sampah, di desa setempat.

Ketua Karang Taruna Kabupaten Tegal Edi Sulistiyanto menyatakan, tujuan kegiatan ini didasari rasa prihatin dengan kondisi limbah B3, dan medorong pihaknya berinisiatif menanam puluhan pohon glagah dan melakukan deklarasi konsorsium sampah.

BACA JUGA:Biksu Thailand Disambut Hadroh, Netizen Terbelah: Kayane Wis Berlebihan

"Semua kegiatan dilakukan secara swadaya karena terkait hajat hidup orang banyak. Ini masalah serius dan perlu penataan lingkungan yang sehat," ujarnya Jumat 26 Mei 2023.

Edi menyebut bahwa kegiatan menanam puluhan pohon glagah dan mendeklarasikan konsorsium sampah, juga dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-422 Kabupaten Tegal. 

"Konsorsium baru pertama dilakukan dalam bentuk pengolahan sampah yang lengkap, yakni sampah organik, nonorganik dan limbah B3. Di Jombang dan Banyumas hanya pengolahan organik dan nonorganik, namun di sini sudah melakukan penanganan limbah B3. Adapun dampaknya ke depan terkait tumbuh normal anak atau bisa mencegah stunting," cetusnya.

Terpisah Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono, mengaku sangat mendukung gerakan tersebut. 

BACA JUGA:Setelah Job Fair, Giliran Pesta Rakyat Slawi Ageng Jadi Jujukan Masyarakat

Dia mengatakan bahwa inilah agen-agen perubahan, dan pihaknya mengapresiasi adanya konsorsium sampah tersebut. 

"Tanpa adanya agen perubahan, maka hanyalah formalitas saja, apalagi ini yang ditangani adalah yang berdampak pada jiwa manusia dan lingkungan hidup," tegasnya.

Menurutnya, pembangunan berbasis lingkungan hidup harus dimulai dari sekarang.

Dan pembangunan berkelanjutan sudah mulai diterjemahkan oleh pemerintah desa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: