Di Brebes Calon Pengantin dan Bumil Wajib Tahu Stunting serta Pencegahannya
Narasumber dari DP3KB dan BKKBN Jateng menggencarkan edukasi pencegahan stunting dengan 1000 HPK.-Syamsul Falaq-
BREBES, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Semua calon pengantin dan ibu hamil atau bumil di Kabupaten Brebes wajib tahu stunting dan pencegahannya.
Karena itu mereka menjadi sasaran penggemblengan tentang pencegahan stunting.
Fokusnya, meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mencegah bertambahnya kasus stunting di Kabupaten Brebes.
Sebab, edukasi dan sosialisasi pentingnya 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) sangat menentukan tumbuh kembang anak.
BACA JUGA:Tangani Stunting di Jateng, Ganjar Gunakan Beras Fortifikasi di 253 Desa
Kepala DP3KB Brebes Akhmad Ma'mun menjelaskan, optimalisasi edukasi pentingnya pencegahan stunting terus digencarkan ke semua sasaran.
Khususnya, calon pengantin dan ibu hamil serta ibu menyusui. Sebab, pola asuh dan konsumsi sangat menentukan keberhasilan tumbuh kembang anak dalam 1000 hari pertama kelahiran.
"Program pencegahan stunting, juga menjadi kolaborasi dengan BKKBN Perwakilan Jawa Tengah. Teknisnya, menjabarkan komposisi penting konsumsi bernutrisi bagi anak," terangnya.
Penghitungan 1000 HPK, lanjut Ma'mun, sudah dihitung sejak janin dalam kandungan. Kemudian, proses tumbuh kembang hingga usia 2 tahun pertama.
BACA JUGA:IDI Brebes Bagikan Makanan Tambahan untuk Balita dan Edukasi Cegah Stunting
Periode emas ini, sangat menentukan karena seluruh organ penting dan sistem tubuh mulai terbentuk. Yakni, kesehatan saluran pencernaan, perkembangan organ metabolik, perkembangan kognitif, pertumbuhan fisik, dan kematangan sistem imun.
"Target prioritas edukasi 1000 HPK, meliputi remaja (pranikah), calon pengantin, keluarga dengan ibu hamil, ibu menyusui. Serta, anak usia bawa dua tahun dan bawah lima tahun," ujarnya.
Sementara itu, Kabid KB dan KKK Sopuroh menambahkan, kunci utama menciptakan keluarga yang sehat adalah mempersiapkan diri sebelum menikah dan memenuhi gizi yang cukup.
Artinya, dalam porsi makan setengah piring diisi sayur dan buah. Setengahnya lagi, diisi sumber protein nabati maupun hewani. Catatannya, porsi protein harus lebih banyak daripada karbohidrat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: