40 Warga Brebes Dipasung, Dinas Kesehatan Bilang Begini

40 Warga Brebes Dipasung, Dinas Kesehatan Bilang Begini

Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat di Puskesmas rutin memeriksa kondisi kesehatan pasien ODGJ.-Syamsul Falaq-

BREBES, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Sebanyak 3.235 warga di Kabupaten Brebes, berstatus Orang Dengan Gangguan Jiwa atau ODGJ berat. Dari jumlah tersebut, 40 diantaranya masih dalam kondisi terpasung. 

Alasannya, saat dalam kondisi bebas dikhawatirkan melukai hingga mengancam keselamatan orang lain. 

Jumlah tersebut, merupakan hasil pemetaan dan pendampingan Program Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan Jiwa. Yakni, sudah mengakses layanan sepanjang 2022.

Kepala Dinkes Brebes melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Imam Budi Santoso menyampaikan, makin bertambahnya jumlah ODGJ di kota bawang merupakan hasil pemetaan terbaru. 

BACA JUGA:Viral! Video Penari Sintren di Brebes Jatuh Setelah Didorong Penonton

Bahkan, semuanya masuk kategori berat. Tiga tahun terakhir, capaian pelayanan kesehatan jiwa ODGJ berat terus meningkat. 

Yakni, tahun 2020 hanya 2.235 kasus 50 dipasung. tahun 2021 sejumlah 2.554 kasus, 49 dipasung dan tahun 2022 sebanyak 3.235 kasus, 40 dipasung.

"Sepanjang triwulan pertama 2023, sebanyak 1.613 ODGJ berat sudah mengakses layanan kesehatan secara rutin," ungkapnya, Selasa 16 Mei 2023.

Meski kasus ODGJ berat melonjak, lanjut Imam, peningkatan kualitas dan pelayanan pasien gangguan kejiwaan semakin baik. 

BACA JUGA:Khawatir Hambat Pembangunan, Komisi III Minta SKPD Percepat Proses Tender

Buktinya, angka ODGJ yang terpasung semakin berkurang dari 50 menjadi 49 dan 40. Termasuk, pendampingan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat di 38 puskesmas lebih intensif.

Sementara itu, pemegang program kesehatan jiwa Agus Riyanto menambahkan, faktor utama pemicu ODGJ meliputi psikologi atau psycotic dan psiko sosial. 

Artinya, potensi gangguan kejiwaan karena pengaruh lingkungan. Sehingga, upaya menyelesaikan permasalahan ODGJ dengan optimalisasi pelayanan kesehatan jiwa masyarakat. 

Yakni, peningkatan cakupan yang dilaksanakan secara komprehensif dari hulu ke hilir.

Sumber: