HEBOH! Bumi Terbelah di Desa Dempel Wonosobo, Muncul Retakan Tanah Sepanjang 150 Meter

HEBOH! Bumi Terbelah di Desa Dempel Wonosobo, Muncul Retakan Tanah Sepanjang 150 Meter

Sejumlah rumah dan fasilitas umum di Desa Dempel Kalibawang rusak, akibat longsor dan tanah bergerak.-gus/magelang ekspres-

WONOSOBO, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Bumi di Desa Dempel Kalibawang Kabupaten Wonosobo seperti terbelah. Terjadi retakan sepanjang kurang lebih 150 meter pada tanah di desa tersebut.

Retakan tersebut muncul karena terjadi bencana pergerakan tanah yang di picu oleh tingginya intensitas hujan.

Tidak hanya pergerakan tanah. Tebing setinggi 12 meter juga longsor akibat cuaca tersebut.

Akibatnya sejumlah rumah dan fasilitas umum di Desa Dempel Kalibawang rusak.

BACA JUGA:LUAR BIASA! Hampir 4 Juta Wisatawan Kunjungi Jateng Selama Libur Lebaran 2023

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun 3 kepala keluarga terpaksa harus diungsikan lantaran rumahnya rusak tertimpa material longsor.

"Akibat dari hujan deras mengakibatkan tebing setinggi 12 meter, panjang 15 meter longsor pada hari Rabu 3 Mei 2023 di Desa Dempel Kalibawang. Kemudian pada hari Kamis 4 Mei 2023 hujan lebat pukul 13.00-16.30 WIB yang mengakibatkan longsor susulan dan retakan tanah sepanjang 150 meter dan amblasnya saluran irigasi," ungkap Sekretaris BPBD, Bambang Triyono, kemarin.

Menurutnya, tim BPBD dan relawan bencana beserta aparat sudah melakukan monitoring lokasi dan membantu proses evakuasi.

"Sudah kita cek, tim sudah lakukan assesment dan koordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk mengambil sejumlah langkah," katanya.

BACA JUGA:Bahas Peringatan Waisak 2023 di Borobudur, Perwakilan Umat Buddha Temui Ganjar

Salah satunya adalah proses evakuasi terhadap 3 KK yang rumahnya rusak akibat longsor dan juga terdampak tanah bergerak.

"Tanah bergerak ini memunculkan retakan yang lebar hingga 60 cm dan panjang 150 meter, membelah pemukiman," ujarnya.

Pihaknya akan terus melakukan monitoring terhadap kondisi tersebut mengingat hujan masih sering terjadi pada sore hingga malam hari. *

Sumber: magelang ekspres