FANTASTIS! Harga Sampah di Jatinegara Tegal Tembus Rp5.000 Perkilo

FANTASTIS! Harga Sampah di Jatinegara Tegal Tembus Rp5.000 Perkilo

Para pengurus Bank Sampah Indah Sari Desa Dukuh Bangsa, Kecamatan Jatinegara saat memilah sampah.-Yeri Noveli-

JATINEGARA, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Fantastis! Harga sampah di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal tembus Rp5.000 perkilo.

Sampah di Kabupaten Tegal hingga kini masih menjadi polemik. Berbagai cara dilakukan masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengelola sampah dengan baik.

Salah satunya, dilakukan oleh masyarakat Desa Dukuh Bangsa, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal. Sejak 2019 lalu, Kelompok Swadaya Masyarakat Desa Dukuh Bangsa mendirikan Bank Sampah Indah Sari. Mereka mengumpulkan sampah non organik dari warga.

"Sampah dikumpulkan oleh warga kemudian di pilah oleh pengurus bank sampah dan selanjutnya diambil oleh pengepul Kabupaten Tegal yang nantinya warga yang mengirimkan sampah mendapatkan uang sesuai jumlah sampah yang ditimbang, perkilo sampah dari Rp700 sampai Rp5.000," kata Direktur Bank Sampah Indah Sari Desa Dukuh Bangsa, Suci Rahayu, Senin 20 Maret 2023.

BACA JUGA:Torehkan Prestasi Gemilang, 16 Anggota Polres Tegal Diganjar Reward

Dia mengemukakan, saat ini bank sampah yang dikelolanya itu kerap dikunjungi oleh desa-desa tetangga yang berada di wilayah Kecamatan Jatinegara. 

Mereka datang ke tempat tersebut untuk melakukan studi banding. Di antaranya, Desa Lembasari, Desa Sumbarang dan Desa Sitail.

"Mereka melakukan kaji banding soal bank sampah ke kita," ucapnya.

Ketua Forum Kesehatan Desa Sitail, Masruhan mengaku datang ke Bank Sampah Indah Sari untuk belajar mengelola sampah, mulai dari pengelolaan di rumah tangga sampai dibawa ke Bank Sampah.

BACA JUGA:Calon Jamaah Haji Jatinegara Tegal Jalani Pemeriksaan Kesehatan

"Sengaja kami ajak Kelompok Swadaya Masyarakat Desa Sitail untuk kaji banding ke sini (Dukuh Bangsa). Tujuannya untuk belajar cara pengelolaan sampah. Hasil dari kaji banding ini akan kami implementasikan ke masyarakat," ujarnya.

Dia berharap, masyarakat Desa Sitail bisa meniru cara kerja pengelolaan bank sampah tersebut. Selain bisa mengurangi volume sampah di TPA Penujah, juga bisa meningkatkan perekonomian warga.

"Yang bikin masalah dan resah bagi warga adalah sampah pampers yang dibuang di sembarangan tempat, karena sampah pampers susah terurai," imbuhnya. *

Sumber: