PGSI Geruduk Gedung DPR RI, Kabupaten Tegal Berangkatkan 6 Bus Guru

PGSI Geruduk Gedung DPR RI, Kabupaten Tegal Berangkatkan 6 Bus Guru

Asisten 1 Sekda Kabupaten Tegal Dadang Darusman saat melepas keberangkatan PGSI menuju Jakarta.-Yeri Noveli-

SLAWI, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Upaya untuk menutut keadilan, ribuan guru swasta yang tergabung dalam Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) menggeruduk Gedung DPR RI. Di depan gedung tersebut, mereka menggelar Silaturahmi Akbar Nasional (Silatbar).

Mereka berangkat ke Jakarta sejak Minggu malam 19 Maret 2023. Keberangkatan guru swasta yang mengajar di sekolah dan madrasah swasta di Kabupaten Tegal dipusatkan di depan RSUD Dr Soeselo Slawi sekitar pukul 21.00.

Keberangkatan dilepas Asisten 1 Sekda Kabupaten Tegal Dadang Darusman bersama Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tegal, H Akhmad Farkhan didampingi Kepala Dispermades Kabupaten Tegal Dessy Arifianto, dan hadir pula Ketua DPC 234 SC Kabupaten Tegal HM Mu'min.

Rombongan yang terdiri dari 6 bus itu dipimpin langsung Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGSI Dr Mohammad Fatah didampingi Pengurus Daerah (PD) PGSI Kabupaten Tegal, Junedi. 

BACA JUGA:1.446 Pramuka Garuda Kota Tegal Dilantik, 12 Diantaranya Penegak SMK YPT

“Guru swasta yang mengikuti Silatbar sekitar 6 ribu orang dari seluruh penjuru Indonesia. Kami datang ke DPR RI untuk meminta keadilan, karena selama ini guru swasta merasa didiskriminasi,” kata Dr M Fatah, di sela-sela pemberangkatan.

Dia mengungkapkan, ada tiga poin tututan dari PGSI. Yakni, guru swasta bisa diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tanpa syarat.

PGSI meminta agar dibuka kembali inpassing dan penghargaan masa kerja inpassing guru swasta, dan bayarkan tunggakan inpassing guru swasta dan guru madrasah swasta pada 2011-2014.

“Kami berharap tidak ada lagi diskriminasi atau perlakuan tidak adil yang dilakukan oleh negara. Tidak ada perbedaan antara guru swasta dengan guru PNS serta P3K, yang ada adalah guru-guru Indonesia,” tegasnya. 

BACA JUGA:Torehkan Prestasi Gemilang, 16 Anggota Polres Tegal Diganjar Reward

Ketua PD PGSI Kabupaten Tegal, Junedi menjelaskan, perwakilan guru swasta yang mengajar di sekolah dan madrasah swasta sekitar 260 orang dengan menggunakan 6 bus. 

Mereka satu suara untuk menuntut keadilan, karena selama ini merasa didiskriminasi. Banyak guru swasta yang tidak bisa mendaftar seleksi P3K, karena ada oknum yang menghasut untuk tidak mengikuti seleksi tersebut. 

“Ada oknum yang melarang untuk tidak mendaftar P3K,” ujarnya. 

BACA JUGA:Calon Jamaah Haji Jatinegara Tegal Jalani Pemeriksaan Kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: