Mantap Jiwa! Tempe Godhong Dowo Khas Petarukan Pemalang Pecah Rekor MURI Dunia

PEMALANG, RADARTEGAL.COM - Kabupaten Pemalang kembali pecahkan rekor Musium Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Kali ini melalui sajian Tempe Godhong Dowo Terbanyak dengan jumlah 12.448 buah tempe yang digelar di Jl. Raden Saleh Kelurahan/Kecamatan Petarukan, Pemalang, Minggu 12 Februari 2023.

Representative MURI Ari Andriani menyampaikan, untuk sajian tempe sudah ada meskipun jenisnya berbeda, yaitu mendoan dan kripik tempe di daerah lain. 

Makanya agar berbeda, di Petarukan menggunakan Tempe Godhong Dowo yang sesuai dengan cirikhas makanan Petarukan. 

BACA JUGA:Gubernur Ajak Pengusaha Muda Jateng Berkolaborasi Tangkap Peluang Kebijakan Pemerintah

Setelah dihitung, ternyata ada 12.750 biji tempe. Namun karena ini momennya Hari Jadi Kabupaten Pemalang yang ke-48, maka disepakati jumlahnya menjadi 12.448 biji tempe goreng.

"Oleh ketua umum Jaya Suprana karena ini mengangkat kearifan lokal, budaya atau makanan khas daerah Indoensia, maka rekor ini tidak hanya dicatat sebagai rekor nasional, tapi dikukuhkan sebagai rekor dunia," jelasnya.

Andriani mengatakan, untuk Kabupaten Pemalang sebelumnya telah tecatat di MURi. Antara lain Jalan Sehat Bergandegan Tangan peserta Terbanyak tahun 2005.

Penulisan Puisi Jawa Terpanjang Maret 2006, Konvoi Sepeda dengan Peserta Terbanyak Februari tahun 2008. Kue Kamir terbesar Februari 2008, Makan Nanas Peserta Terbanyak, Sapu Glagah Terbesar, Tari Ebeg, Bakar Bandeng. Pagelaran Rebana, Kolase Kapal Nelayan, Makan Mangga dan Penyluhan Hukum dengn Metode Simulai Permainan Ular Tangga, 11 April 2019.

BACA JUGA:Operasi Pasar Sudah Dilakukan, Ganjar Tegaskan Pentingnya Kejujuran dalam Pengelolaan Pangan

"Pada hari ini Minggu, 12 Februari 2023, dalam rangka mengangkat kearifan lokal, makanan khas Petarukan Kabupaten Pemalang, yatu Sajian Tempe Godhong Dowo sebanyak 12.448 biji," kata Andriani.

Dia mejelaskan, MURI atau Museum Rekor Dunia Indonesia adalah pencatat rekor pertama di Indonesia yang didirikan 27 Januari 1990 oleh Jaya Suprana.

Dengan tujuan untuk mencatat dan mendokumentasikan beragam prestasi putra-putri Indonesia di bidang keahliannya masing-masing serta menjadi pencatat sejarah yang menginspirasi profesionalisme dan integritas generasi penerus.

Sumber: