Tahun 2022, Investasi di Kabupaten Tegal Tembus Rp1.89 Triliun, Tenaga Kerja yang Terserap 39.663 Orang
Bangunan gedung kantor pelayanan terpadu satu pintu atau mal pelayanan publik (MPP) yang tengah dalam proses pengerjaan pada Jumat (9/12). Rencananya MPP ini akan siap beroperasi melayani perizinan dan non perizinan publik paling lambat pertengahan tahun -Yeri Noveli-
BACA JUGA:Pasar Desa Akan Diserahkan Pengelolaannya dari Pemkab ke Desa Tahun Depan
“Arus modal dari masuknya investasi ini memainkan peran penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sehingga di tengah situasi sulit ini investor jadi rebutan banyak daerah,” ujarnya.
Ditanya soal kesiapan lahan untuk pembangunan industri, Kosim optimis jika lahan untuk industri masih cukup tersedia di tiga kawasan peruntukan industri (KPI), yaitu KPI Margasari, KPI Kramat, dan KPI Suradadi.
Terlebih di tahun 2023 pihaknya akan didukung kebijakan rencana tata ruang wilayah (RTRW) hasil revisi yang lebih adaptif dan membuka ruang lebih luas kepada investor untuk membangun dan mengembangkan usahanya di Kabupaten Tegal.
Tidak hanya itu, guna mendukung kemudahan perizinan berusaha dan berinvestasi, pihaknya juga tengah membangun sarana gedung pelayanan terpadu satu pintu laiknya mal pelayanan publik (MPP) yang akan beroperasi selambat-lambatnya pertengahan 2023 mendatang.
BACA JUGA:Jadwal Semifinal Piala Dunia 2022 Prakiraan Starting XI Prediksi Skor Argentina vs Kroasia
Terpisah, Sekretaris DPMPTSP Kabupaten Tegal Tien Mei Antiyas Djasmiyanti mengungkapkan, jika keberadaan fasilitas MPP ini akan mempermudah dan mempercepat layanan perizinan dan nonperizinan ke masyarakat dengan mengintegrasikan berbagai unit pelayanan publik.
“Nantinya, semua pelayanan DPMPTSP akan dipindah ke MPP yang di dalamnya akan menampung 23 booth dari 20 instansi pelayanan publik pemerintah daerah, instansi samping maupun vertikal, termasuk BUMN dan BUMD,” ujar Tien. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: