Gawat! Abrasi Ancam Jalan Pantura Kabupaten Tegal, Jaraknya Tinggal 200 Meter

Gawat! Abrasi Ancam Jalan Pantura Kabupaten Tegal, Jaraknya Tinggal 200 Meter

Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Bakhrun saat bersih-bersih Pantai Purin bersama sejumlah pegawai pariwisata. Abrasi pantai di wilayah Suradadi mengancam ruas jalan Pantura.-Yeri Noveli-

SURADADI, RADARTEGAL.COM - Abrasi atau erosi di kawasan Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tegal semakin meluas. Bahkan, pengikisan yang diakibatkan tenaga gelombang laut itu mengancam jalan nasional.

Hingga kini, jarak jalan nasional dengan bibir pantai hanya tersisa sekitar 200 meter. 

Pantauan di lapangan, wilayah Suradadi agaknya paling parah terjadinya abrasi. Tidak hanya lahan untuk pertanian, tapi juga telah mengakibatkan sejumlah bangunan terkena abrasi.

Bahkan, Kantor Polsek Suradadi hanya berjarak kurang dari 20 meter dari bibir pantai. Selain itu, di rest area sebelah barat RSUD Suradadi juga sudah terlihat bibir pantai dari jalan nasional Jakarta-Surabaya.

BACA JUGA:Ruas Jalan Karangdawa-Jatilaba Rusak Parah dan Membahayakan, Warga Minta Betonisasi

Termasuk anjungan obyek wisata Pantai Purwahamha Indah (Purin) Suradadi juga ambruk akibat hantaman ombak Laut Jawa. 

“Tiap gelombang tinggi, pasti terjadi abrasi. Di rest area Suradadi ada lahan warga yang ditanami juga sudah kena abrasi. Kurang lebih tinggal 200 meter dari jalan pantura,” kata Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Bakhrun SH yang tinggal di Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi saat ditemui Jumat 9 Desember 2022. 

Dia mengungkapkan, ambrasi terus terjadi tiap tahun. Jika gelombang tinggi, air laut nyaris menyentuh jalan pantura. Beruntung, di sebelah utara banyak bangunan pabrik yang menghambat laju ombak.

BACA JUGA:2 Kecamatan di Pemalang Rawan Bencana Longsor, Pemkab Pasang Alat Deteksi Dini di 18 Titik

Terparah di obyek wisata Purin, dimana anjungan yang biasanya untuk aktivitas wisata ambruk akibat hantaman ombak. Fasilitas lainnya di obyek wisata tersebut juga terkena abrasi. 

“Harus ada penanganan serius, baik jangka panjang dan jangka pendek,” ujar politisi PKS itu. 

Dia menyatakan, penanganan jangka panjang yakni dilakukan dengan penanaman pohon mangrove di sepanjang pantai.

BACA JUGA:Tindaklanjuti Kasus Dugaan Penganiaayan ART, Polres Pemalang Langsung Koordinasi dengan Kepolisian Jakarta

Tidak hanya sebatas penanaman, tapi juga pemeliharaan hingga benar-benar berhasil. Selain bisa mengatasi abrasi, mangrove juga bisa jadi daya tarik tersendiri bagi wisata pantai. 

Sumber: