Puluhan Rumah Korban Tanah Bergerak di Brebes Terpaksa Dibongkar, Penghuni Diungsikan

Puluhan Rumah Korban Tanah Bergerak di Brebes Terpaksa Dibongkar, Penghuni Diungsikan

Rumah-rumah milik warga korban tanag bergerak di Brebes dibongkar.-Teguh Supriyanto-

SIRAMPOG, RADARTEGAL.COM - Rumah-rumah warga korban bencana tanah bergerak di Dukuh Karanganyar, Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, terpaksa dibongkar.

Pembongkaran dilakukan oleh petugas BPBD dibantu warga, relawan kebencanaan serta Ormas.

Rumah yang menjadi sasaran pembongkaran yang kondisi membahayakan atau rawam ambruk.

"Jika tidak dibongkar, rumah dapat membahayakan penghuninya atau bangunan lain yang ada disekitarnya," kata Budi Sujatmiko, Satgas Penanggulangan Bencana (PB) BPBD Brebes.

BACA JUGA:Ditinggal Selamatan, Rumah Warga Karang Jambu Tegal Kebakaran, Perabot dan Sepeda Motor Hangus

Pergerakan tanah di pedukuhan tersebut, sambung dia, semakin menunjukan dampaknya semenjak bulan Oktober lalu.

Kerusakan didominasi retak-retak pada tembok dan rekahan pada lantai rumah serta genting bangungan ambrol.

"Pembongkaran juga dimaksudkan untuk menyelamatkan material rumah atau perabotan dari ancaman longsor. Seluruh perabotan yang bisa diselamatkan pun diangkut dan dibawa ke lokasi Hunian Sementara (Huntara)," jelasnya, Sabtu 5 November 2022.

Bencana tanah bergerak mengakibatkan 65 rumah warga rusak berat dan harus relokasi ke tempat yang aman. 

BACA JUGA:85 Siswa SMK YPT Tegal Digembleng Soal Kepemimpinan

Ada 185 kepala keluarga (KK) atau 767 jiwa yang terdampak bencana tersebut.

"Sembarai menunggu Huntara selesai, warga  yang rumahnya dibongkar mengungsi di gedung Pondok Pesantren Al Insan dan di rumah-rumah keluarganya," terang Budi.

Petugas selanjutnya memetakan rumah-rumah yang telah dibongkar serta memantau perkembangan pergerakan tanah. BPBD juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi bencana alam di lingkungan masing-masing, serta melaporkan setiap kejadian kepada petugas.

Jamilah (44), salah seorang warga yang rumahnya terdampak pergerakan tanah menyampaikan, saat ini dia bersama keluarga terpaksa mengungsi di rumah saudara sembari menunggu proses pembongkaran dan pembangunan Huntara selesai.

Sumber: