Pengalihan Subsidi BBM Kerek Harga Kedelai, Perajin Tahu Tempe Bumiayu Kelimpungan
Pengrajin tahu tetap berproduksi ditengah naiknya harga kedelai.-Teguh Supriyanto-
BUMIAYU, radartegal.com - Perajin tahu dan tempe di wilayah Kecamatan Bumiayu kelimpungan.
Mereka harus memutar otak supaya usahanya tidak gulung tikar akibat terdampak pengalihan subsidi BBM yang mengakibatkan harga kedelai naik.
Salah satu cara yang ditempuh yakni dengan menaikkan harga serta mengubah ukuran tahu dan tempe yang diproduksi.
"Terpaksa harus menyesuaikan, sebab kalau tidak malah kita yang rugi," ungkap Hendrawan, seorang perajin tahu putih, Rabu 28 September 2022.
BACA JUGA:Cuma Rp5 Juta Setahun, Anggaran Askab PSSI Tak Sementereng Prestasi Sepakbola Kabupaten Tegal
Hendrawan mengatakan, saat ini ada kenaikan harga kedelai Rp20 ribu, dari sebelumnya.
Padahal untuk dapat memenuhi kebutuhan produksi, dia membutuhkan sebanyak 1 kuintal kedelai setiap harinya.
Untuk menyiasati naiknya harga bahan baku, dia mengaku mengurangi ukuran dan juga harga jual hasil produksinya.
"Tapi saya tetap menyampaikan ke pelanggan, bahwa terpaksa mengurangi kedelai karena harganya naik," imbuh dia.
BACA JUGA:Risiko Tugas Kian Kompleks, Kemampuan Menembak Anggota Polres Tegal Diasah dan Ditingkatkan
Kendati tidak sampai stop produksi, dia tetap merasakan dampak yang paling parah, yakni menurunnya omzet penjualan. Itu terjadi sejak pemerintah mengalihkan subsidi BBM.
"Turun sekitar 15 persen, dibandingkan sebelumnya," keluh Hendrawan.
Hal sama juga dirasakan Nawawi, perajin tahu putih lainnya. Bagi dia, berhenti produksi bukan jalan keluar.
Terlebih tahu putih buatannya sudah kadung di kenal oleh masyarakat dan di jual di sejumlah pasar di Bumiayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: