Rawan Bencana, Aliran Sungai Cigunung, Cigareng dan Bentar Dipantau Ketat
Salah satu liran sungai yang dekat dengan pemukiman penduduk perlu diwapadai pada musim hujan saat ini.-Teguh Supriyanto-
SALEM, radartegal.com - Tiga aliran sungai yakni, Cigunung, Cigareng dan Sungai Bentar, yang melintasi wilayah Kecamatan Salem, menjadi perhatian serius pemerintah setempat.
Hal itu dilakukan seiring dengan terjadinya perubahan cuaca yang ditandai turunnya hujan deras.
Petugas UPT Pengairan Pemali Hulu Abdul Rokhim mengatakan, sejumlah lokasi pemukiman warga maupun akses jalan yang berdekatan dengan aliran sungai menjadi perhatian utama pihaknya.
Terlebih selama musim hujan seperti yang sedang terjadi saat ini. "Pemantauan terhadap lokasi-lokasi rawan disepanjang aliran sungai senantiasa kita lakukan. Termasuk juga laporan mengenai setiap adanya dampak yang timbukan telah kami respon dan dilanjutkan penyampaian ke tingkat kabupaten," jelasnya.
Dia juga menghimbau kepada warga, khususnya yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk tetap waspada.
Sementara aparat di tingkat desa dan lingkungan agar terus melakukan pemantauan, sehingga dapat segera memberikan informasi dan antisipasi kalau terjadi luapan sungai.
"Sejauh musim hujan kerap memicu terjadinya banjir yang berdampak kerusakan. Untuk penanganannya kami telah melakukan koordinasi dengan masing-masing dinas," katanya.
Menurutnya, beberapa titik pemukiman warga berdekatan langsung dengan aliran sungai. Keberadaannya cukup mengkhawatirkan jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan volume air sungai.
"Daerah-daerah tersebut menjadi perhatian utama karena berada di sekitar dua aliran sungai besar. Kewaspadaan patut ditingkatkan seiring dengan kondisi cuaca saat ini," jelasnya.
Kepala Desa Ciputih Slamet Becco membenarkan jika jalan kabupaten penghubung Desa Ciputih dan Gendoang yang berada di sisi Sungai Cigunung.
Dimana arus sungai telah menggerus separo badan jalan, hingga kondisinya sangat membahayakan pengguna yang melintas.
"Rawan kecelakaan. Belum lama ini ada pengendara sepeda motor yang jatuh masuk ke sungai, karena jalan hanya tersisa separo tanpa penanganan," kara Becco.
Dikatakan, sejak banjir merusak badan jalan pada akhir 2021 lalu, pihaknya telah melaporkan kondisi yang ditimbulkan sebagai dampak bencana alam kepada Pemerintah Kabupaten Brebes maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Namun tetap saja, sampai sekarang belum ada tanda-tanda perbaikan," tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: