130-an Pelaku UMKM Difasilitasi NIB Gratis, Tekadkan Lagi Wujud Tegal Jepangnya Indonesia
NIB - Sekretaris Kemenkop dan UKM, Arief Rahman Hakim (kiri) menyerahkan NIB kepada pelaku UMKM di Kabupaten Tegal. (foto: teguh muiharto/rtc) --
SLAWI, radartegal.com – 130-an pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Tegal difasilitasi pembuatan nomor induk berusaha (NIB) gratis. Fasilitasi itu dilakukan saat Sosialisasi Formalisasi Usaha Mikro Strategis di Hotel Grand Dian Slawi pada, Sabtu 10 September 2022.
Ke-130-an pelaku UMKM itu berasal dari 18 kecamatan yang terbagi dalam 6 klaster atau daerah pemilihan (dapil). Selain difasilitasi pembuatan NIB gratis, mereka juga berkesempatan sharing pengelolaan UMKM.
Pada sesi ini dihadirkan perwakilan Deputi Bidang Usaha Mikro Asisten Deputi Perlindungan dan Kemudahan Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM serta Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Tegal.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Arief Rahman Hakim mengatakan Berdasarkan Perpres No.2 Tahun 2022, ada 3 kriteria wirausaha. Pertama adalah calon wirausaha, yakni orang yang memiliki jiwa kewirausahaan dan memiliki ide bisnis dan/atau memiliki rintisan usaha.
Selanjutnya, papar Arief, adalah wirausaha pemula yang telah merintis usahanya menuju wirausaha mapan. Selain itu, usahanya telah terdaftar pada sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik.
“Terakhir atau yang ketiga adalah wirausaha mapan. Yaitu orang yang telah menjalankan usahanya dalam jangka waktu lebih dari 42 bulan, sejak usahanya terdaftar pada sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik dan berkembang,” katanya.
Itulah sebabnya, dia bersama jajarannya datang ke Kota Slawi untuk membangkitkan lagi semangat kewirausahaan warga Tegal dan sekitarnya. Arief yang asli kelahiran Bumiayu, Brebes, itu menegaskan apalagi orang-orang tegal dan sekitarnya mempunyai jiwa dan semangat pantang menyerah dalam berusaha yang tinggi.
Di tempat yang sama, Harris Turino menegaskan, selama ini UMKM dianggap sebagai lini usaha yang tahan banting. Ini sudah terbukti di saat perekonomian nasional terpuruk seperti saat krisis moneter 1998, krisis ekonomi di tahun 2008, dan dampak pandemi Covid-19.
Itulah sebabnya penumbuhkembangan UMKM di seluruh Tanah Air, utamanya di Kabupaten Tegal menjadi salah satu upaya yang penting. Utamanya sebagai penyangga perekonomian nasional, meskipun banyak sekali yang harus dibenahi tata kelolanya.
“Inilah yang kita lakukan pada hari ini, dengan membuktikan negara hadir. Saya sebagai anggota komisi VI DPR RI yang salah satu mitra kerjanya adalah Kemenkop dan UKM, memfasilitasi teman-teman UMKM di Kabupaten Tegal untuk maju dan berkembang,” ujar Harris.
Terkait dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Harris menegaskan, sudah meminta kepada Kemenkop dan UKM untuk mencarikan bantalan. Apalagi karyawan dan buruh yang bergaji di bawah Rp3,5 juta juga diberi subsidi upah, lalu warga yang lainnya juga ditambahi alokasi bantuannya melalui Kementerian Sosial (Kemensos).
“Ini yang sedang kami perjuangkan untuk UMKM. Kalau kemudahan kredit melalui KUR kan sudah,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Harris yang asli Slawi juga menceritakan bagaimana dia berhasil berusaha dari nol. Meskipun usahanya untuk menjadi pengusaha sukses, ternyata juga harus dilalui dengan bangkrut 2 kali. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: