15 SMK Semi Boarding di Jateng Mulai Digulirkan Tahun Ini untuk Tuntaskan Kemiskinan

15 SMK Semi Boarding di Jateng Mulai Digulirkan Tahun Ini untuk Tuntaskan Kemiskinan

Selain SMK Negeri Jateng, Pemprov Jateng memiliki 15 sekolah semi boarding, yang dikhususkan bagi siswa miskin. Tahun ini, sekolah-sekolah tersebut akan mulai dijalankan. 

Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Jateng, Ainur Rojik mengatakan, sekolah semi boarding mengacu pada SMK Negeri Jateng. Tujuannya, memberikan akses layanan pendidikan, bagi siswa miskin, berprestasi namun bertempat tinggal jauh dari sekolahan. 

Ainur menyebut siswa di sekolahan semi boarding dijadikan satu dengan siswa reguler. Ke-15 sekolah semi boarding itu adalah SMK Negeri 1 Demak di Kabupaten Demak; SMK Negeri 2 Rembang di Kabupaten Rembang; SMK Negeri 1 Wirosari di Kabupaten Grobogan; dan SMK Negeri 1 Jepon di Kabupaten Blora.

Kemudian SMK Negeri 1 Tulung di Kabupaten Klaten; SMK Negeri 1 Kedawung di Kabupaten Sragen; SMK Negeri 2 Wonogiri di Kabupaten Wonogiri; SMK Negeri 1 Purworejo di Kabupaten Purworejo; SMK Negeri 2 Wonosobo di Kabupaten Wonosobo; dan SMK Negeri 1 Punggelan di Kabupaten Banjarnegara.

Berikutnya ada SMK Negeri 1 Alian di Kabupaten Kebumen; SMK Negeri 2 Cilacap di Kabupaten Cilacap; SMK Negeri 1 Kalibagor di Kabupaten Banyumas; SMK Negeri 1 Tonjong di Kabupaten Brebes; dan SMK Negeri 1 Randudongkal di Kabupaten Pemalang.

"Sebagian murid itu menginap di asrama yang sudah disediakan dua tahun lalu dibangun oleh Pemprov Jateng. Contohnya ada di Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, Kebumen, dan Blora," sebutnya, Jumat (17/6).

Ia mengatakan untuk tahun ini di masing-masing sekolah ada 30 peserta didik yang bisa mengikuti sekolah semi boarding. Jumlah itu nantinya akan semakin bertambah hingga mencapai 200 siswa. 

"Tahun ini mulai dengan 30 siswa. Tahun besok 60 siswa, kemudian 90 siswa maksimal 200 siswa. Itu kebijakan Pemprov Jateng untk meningkatkan akses layanan bagi anak tak mampu, berprestasi  namun jauh dari sekolah sehingga tak putus sekolah dan tidak perlu mengeluarkan uang saku. Nantinya akan seperti boarding dapat pakaian (seragam) dan sebagainya," urainya. 

Kepala SMK Negeri Jateng kampus Semarang Sriyono mengatakan, telah beberapa kali menerima kunjungan studi banding dari beberapa sekolah tersebut. 

"(sistem pembelajaran) di SMK Negeri Jateng menjadi acuan sekolah semi boarding. Tujuannya hampir serupa, yaitu memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan sumber daya manusia di Jawa Tengah," urainya. 

Tahun ajaran ini sendiri, SMK Negeri Jateng Kampus Semarang telah meluluskan 119 siswa. Lulusan-lulusan sekolah gratis itu, beberapa telah diterima di perusahaan di Kalimantan.

Adapula mereka yang diterima pada perguruan tinggi dan sebagian tengah dalam tahap seleksi perusahaan, BUMN hingga instansi Kepolisian. (zul/rtc)

Sumber: