Menteri Baru Langsung Dikritik, Teddy Gusnaidi: Pak Jokowi memilih Bukan Asal Cap Cip Cup
Beberapa oknum yang telah mengkritik menteri baru Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat kecaman dari Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi.
“Sebelum reshuffle, ada gerombolan yang sibuk plot berbagai nama dengan berbagai penilaian, sangat berisik, walaupun tidak memiliki kewenangan apapun,” tulis Teddy.
Teddy Gusnaidi mengatakan, Jokowi baru saja melantik para menteri baru dan belum melakukan kinerjanya.
Menurutnya sangat tidak adil jika para pejabat pemerintah langsung mendapatkan kritikan.
Pernyataan Teddy Gusnaidi diketahui melalui akun Instagram pribadinya bernama @teddygusnaidi.
“Setelah Reshuffle dilakukan ada gerombolan yang berisik dan sibuk mengkritik para menteri baru. Ini jelas ngawur. Orang belum kerja kok sudah di kritik?,” sambungnya.
Diketahui, Presiden Jokowi telah melakukan reshuffle kabinet dan melantik menteri baru di Istana Negara pada Rabu (15/6).
Teddy meneruskan, jika Jokowi melantik menteri baru tidak sembarang memilih, melainkan kepala negara melakukan penilaian berdasarkan kemampuan untuk bisa menyelesaikan beberapa tugas yang dikerjakan menteri sebelumnya.
“Pak Jokowi memilih menteri baru menggantikan menteri sebelumnya bukan asal cap cip cup atau lotere, tapi berdasarkan penilaian bahwa, orang yang diangkat menjadi menteri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan dengan cepat tugas yang sebagian telah dikerjakan menteri sebelumnya,” tegas Teddy.
Lanjutnya, ia meminta untuk melihat para menteri baru bekerja terlebih dahulu sesuai program dari Jokowi.
“Lihat saja nanti, apakah para Menteri baru bisa menjalankan dengan cepat atau tepat program dari Pak Jokowi atau tidak?,” ungkapnya.
Teddy mempertegas jika menteri baru Jokowi bisa dikritik, apa bila tidak bisa menjalankan kinerja atau program yang tidak berjalan.
“Apakah para wakil menteri yang dipilih bisa membantu para menteri dalam menjalankan program dari Pak Jokowi atau tidak? Jika tidak, maka sangat perlu dikritik,” tuturnya.
“Tapi kalau belum bekerja sudah dikritik, selain tidak adil tentu ini bukan lagi kritik, tapi kebencian dan kebodohan yang dibungkus dengan kata kritik. Ini jelas tidak sehat,” tutupnya dikutip dari Fin.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: