Munaslub Kendaraan

Munaslub Kendaraan

Dengan itu Golkar memang akan sangat diuntungkan. Punya ketua umum seorang presiden yang sedang berkuasa. Ditambah presiden yang akan berkuasa berikutnya. Dan seperti itu adalah wajah Golkar yang asli.

Banyak yang akan mau menjadi operator untuk operasi "demi kelangsungan pembangunan negara" seperti itu. Pun dari dalam Golkar sendiri. Tidak perlu sekelas Jenderal Luhut Pandjaitan -- yang adalah tokoh Golkar jalur I. Informal. Bukan intervensi.

Ketum Golkar yang sekarang pun akan rela semua itu terjadi. Asal ia tetap jadi menko Perekonomian di periode akan datang. Toh ia mampu. Idenya untuk tidak melarang ekspor CPO sebenarnya kan sangat baik -- seandainya diterima.

Tapi semua itu tidak baik. Setidaknya bagi sebagian orang. Ada yang berpendapat: lebih baik kalau perjuangan tiga periode digencarkan. Seperti yang baru saja dilakukan pendukung Jokowi jalur Plat K. Senin bulan lalu. Lalu masih disusul di NTT pekan lalu.

Mereka memulai lagi deklarasi ''menunggu Jokowi di tahun 2024''. Jalur Plat-K itu mewakili pendukung se-eks karesidenan Pati -- yang plat nomor mobil dan motor mereka K: Pati, Kudus, Jepara, Rembang, dan Blora. Mereka, kata deklarasi itu, tetap menunggu Jokowi.

Tentu mereka juga akan tetap mendukung Jokowi kalau pun harus menjadi ketua umum Golkar. Betapa banyak kursi Golkar akan melambung di DPR hasil Pemilu depan.

Adakah semua itu serius? Atau hanya untuk ''menggertak PDI-Perjuangan'' agar mau menerima Ganjar?

Ibu Megawati Soekarnoputri bukanlah tipe tokoh yang mudah digertak. Pun oleh Jenderal sekelas Soeharto. Itu sudah terbukti. Tapi Bu Mega juga sudah terbukti mau mundur dari pencalonan demi Jokowi -- dan terutama demi PDI-Perjuangan sendiri. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: