Rendam Ratusan Rumah di Kota Tegal, BMKG: Rob Masih Berpotensi sampai Besok

Rendam Ratusan Rumah di Kota Tegal, BMKG: Rob Masih Berpotensi sampai Besok

Banjir akibat naiknya permukaan air laut (rob), Senin (23/5) malam, merendam ratusan rumah di 4 Kelurahan di Kota Tegal. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut potensi terjadinya rob masih bisa terjadi sehingga masyarakat tetap waspada.

Berdasarkan data yang diunggah BPBD Kota Tegal, banjir rob di antaranya merendam Kelurahan Mintaragen dan Panggung Kecamatan Tegal Timur serta Kelurahan Tegalsari Kecamatan Tegal Barat. Ketinggian air rob bervariasi antara 15-30 centimeter.

Meski saat ini air sudah mulai surut, BMKG meminta masyarakat untuk tetap waspada. Menurutnya, potensi terjadinya rob masih bisa terjadi lagi.

Kepala BMKG Tegal, Kaharudin mengatakan ketinggian air rob di sejumlah wilayah di Kota Tegal hampir sama. Itu, tergantung ketinggian bibir pantai di masing-masing lokasi.

Menurut Kaharudin, potensi rob masih bisa terjadi hingga 25 Mei besok. Dijelaskannya, kondisi gelombang tinggi akan memperparah banjir rob.

"Potensi rob masih terjadi sampai 25 Mei, dengan kondisi gelombang tinggi akan memperparah banjir rob," kata Kaharudin. 

Sebelumnya diberitakan, banjir rob menggenangi ratusan rumah di Perumahan Pondok Martoloyo Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal, Senin (23/5) sore. Ketinggian air sekitar 75 centimeter atau setinggi lutur orang dewasa.

Risnanto (47) salah satu tokoh masyarakat setempat mengatakan air mulai naik sekitar pukul 16.00 WIB. Banjir rob kali ini merupakan yang terparah karena sebelumnya belum pernah terjadi.

"Dulu pernah banjir pada Agustus 1998 karena tanggul sungai ketiwon jebol, dan ini baru terjadi lagi dengan ketinggian air lumayan tinggi. Dan ini merupakan yang terparah,"katanya.

Menurut Risnanto, jumlah rumah di wilayah itu sekitar 250 unit dan semuanya terendam. Bahkan, sekitar 90 persenya sudah masuk ke dalam rumah dengan ketinggian bervariasi.

"Ini sekitar 90 persen sudah masuk rumah dengan ketinggian bervariasi," ujarnya.

Sementara itu, akibat banjir rob yang melanda itu sebagian warga ada yang mengungsi ke tempat saudaranya yang lebih aman. Sebagian lainnya memilih bertahan di rumah sambil menunggu air surut kembali.

Warga pun berharap ada upaya dari pemerintah setempat. Sehingga, banjir tidak terjadi lagi di wilayah itu. (muj/zul)

Sumber: