Tolak Shin Tae-yong Jadi Algojo Ketiga, Marc Klok: Kalau Gagal Netizen Siap Menghancurkan Saya
Timnas U-23 Indonesia akhirnya berhasil meraih medali perunggu, usai mengalahkan Timnas U-23 Malaysia 4-3 melalui drama adu tendangan penalti. Tos-tosan itu langsung dilakukan, begitu waktu normal 45x2 kedua tim bermain sama kuat 1-1.
Endingnya Marc Klok menjadi penentu kemenangan Timnas U-23 Indonesia, setelah eksekusinya tak mampu ditahan kiper Timans U-23 Malaysia. Pasca laga, Klok mengungkapkan sejumlah fakta sebelum berhasil menunaikan tugasnya itu.
Klok mengatakan sebelum adu penalti, Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong sebenarnya menunjuknya sebagai algojo ketiga di di Stadion My Dinh, Hanoi. Namun, Klok menolak dan memintanya menjadi eksekutor terakhir.
“Sebelum adu penalti, coach Shin suruh saya ambil (penalti) yang ketiga. Namun saya punya firasat dan bilang mau ambil penalti kelima,” kata Klok di situs resmi PSSI.
“Lalu coach bilang oke dan momentumnya datang,” lanjut eks pemain PSM tersebut.
Marc Klok sendiri sadar beratnya beban menjadi eksekutor kelima. Namun ia percaya diri karena sudah mengasahnya dalam latihan.
“Saya tahu kalau saya cetak gol, kita peringkat ketiga. Namun kalau gagal, netizen siap menghancurkan saya,” jelasnya.
“Saya senang dan tenang saat mengambil penalti karena sudah tahu mau menendang ke arah mana. Setiap usai latihan, saya selalu berlatih menendang penalti,” lanjutnya.
Meraih medali perunggu SEA Games 2021 menjadi penanda debut Klok berseragam Timnas Indonesia. Perasaan pemain berdarah Belanda itu pun campur aduk.
Di satu sisi, ia senang karena tidak pulang ke Indonesia dengan tangan kosong. Namun ia juga belum puas. “Target saya emas jadi tidak sepenuhnya senang. Namun oke, ini baru awal dan juga sebuah prestasi yang tidak akan dilupakan dalam hidup saya,” tutupnya. (fajar/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: