Megawati Harus Pertimbangkan Kader "1.000 Karat", Jika Mau Geser Peluang Gibran di Pilgub Jateng
Peluang Gibran Rakabuming Raka maju sebagai kandidat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah pada 2024 mendatang semakin berat. Alih-alih dicalonkan, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu malah berpotensi digeser kader PDI Perjuangan lainnya.
Saat ini mulai santer beredar nama putra Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Mochamad Herviano, sebagai calon gubernur (cagub) yang digadang-gadang bakal diusung PDI Perjuangan kelak.
Hal ini tak lepas dari kedekatan Budi Gunawan dengan Megawati yang telah terjalin selama ini. Di sisi lain, hubungan Jokowi dengan Megawati belakangan justru dinilai mulai merenggang.
Hanya saka, menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, relasi antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi maupun Budi Gunawan bukanlah pertimbangan utama untuk menentukan kader yang maju di Pilgub Jateng.
Menurutnya, perspektif tentang kedekatan BG ataupun kerenggangan Jokowi dengan Megawati, hanya satu tolok ukur yang akan dipertimbangkan.
Adi justru melihat Megawati perlu untuk menilai secara menyeluruh kader yang akan diusung di Pilgub Jateng. Sebab, wilayah pemilihan ini menjadi ceruk suara utama PDIP di pulau Jawa, sehingga disebut sebagai "kandang banteng", dalam Pemilu nanti.
Terkait hal itu, Adi memberikan satu istilah tentang satu poin pertimbangan yang mesti dimasukan Megawati sebelum menentukan cagub yang diusung PDIP pada 2024.
"Mulai dari harus kader seribu karat, kapasitas, kompetensi, elektabilitas, dan seterusnya," ujar Adi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (9/5).
Lebih dari itu, Adi meyakini Megawati tak akan mencalonkan kader yang kemungkinan akan kalah. "Tentu calon yang diusung harus berdasar data-data survei yang terukur," demikian Adi. (rmol/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: