Kapten Vincent Tersandung Kasus Penipuan Oxtrade, Pelapor: di Instastory-nya Ada Bahasa Mau?'

Kapten Vincent Tersandung Kasus Penipuan Oxtrade, Pelapor: di Instastory-nya Ada Bahasa Mau?'

Kapten Vincent baru saja masuk ke dalam laporan Bareskrim Polri atas dugaan kasus penipuan berbasis aplikasi affiliator trading binary option oxtrade.

Kasus tersebut berawal saat sang korban FF tertarik mengikut trading di aplikasi Oxtrade pada oktober 2021. FF tertarik ketika melihat postingan melalui instagram pribadi milik Kapten Vincent. 

Terusnya FF mengikuti dan bergabung dalam suatu grup di aplikasi telegram tersebut yang dimana Kapten Vincent berstatus sebagai owner.

Kesempatan yang sama, kuasa hukum korban lainnya, Prisky Riuzo Situru menjelaskan bahwa kliennya tertarik untuk melakukan investasi yang berawal dari unggahan Kapten Vincent yang memperlihatkan keuntungan besar dari Oxtrade untuk melakukan investasi.

“Di instastory-nya ada bahasa ‘Mau? Caranya join di sini!’ Lalu, pelapor mengikuti tautan tersebut dan masuk ke grup Telegram yang didalamnya merupakan grup trading berisi 14 ribu lebih member,” kata Prisky.

Melalui grup itu, selanjutnya Kapten Vincent memberikan cara-cara agar bisa menang dalam bermain trading di aplikasi Oxtrade.

Berikutnya, para member juga diedukasi untuk menebak bagaimana cara naik dan turun trading.

“Cara kerjanya, cara jualannya sama persis pamer hartanya sama persis. Bahwa ini kami meyakini dalam waktu cepat terlapor akan diperiksa dan ditetapkan sebagai tersangka serta semua aset yang bersumber dari para korban akan disita,” jelasnya

Atas dugaan kasus ini, Kapten Vincent dituduhkan melanggar Pasal 378 KUHP, Pasal 27 dan 28 UU ITE, dan Pasal 3 dan 5 UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang TPPU. 

Dikutip dari Fin.co.id, setelah Indra Kenz dan Doni Salmanan, nama Vincent Raditya atau dikenal dengan Kapten Vincent muncul dalam jajaran yang diduga melakukan penipuan serupa.

Sebelumnya, Kapten Vincent telah dilaporkan oleh seorang yang berinisial FF ya mengaku mengalami kerugian sampai puluhan juta rupiah. 

Laporan tersebut telah teregister dengan nomor LP/B/1665/III/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 31 Maret 2022.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan membenarkan bahwa Kapten Vincent masuk ke dalam laporan tersebut.
 
“Iya, sudah diterima kemarin,” ucap Kombes Pol Zulpan dilansir dari PMJnews.com Jumat (1/4). 

Zulpan melanjutkan, nantinya akan dilakukan pemanggilan terhadap Kapten Vincent untuk melakukan pemeriksaan terhadap pelapor dan saksi saksi yang terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: