Penentuan Awal Puasa Tahun Ini, Wapres Berharap Pemerintah Sama dengan Muhammadiyah
Penentuan awal Ramadhan 1443 Hijriah tahun ini oleh pemerintah, diharapkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sama dengan Muhammadiyah. Dia berharap tidak ada perbedaan.
"Diharapkan tahun ini masih sama antara Muhammadiyah dan pemerintah," ujar Wapres Amin.
Pengurus Pusat Muhammadiyah sendiri jauh-jauh hari sudah terlebih dahulu menetapkan 1 Ramadan 1443 Hijriah, Sabtu (2/4) besok. Sementera pemerintah masih harus menunggu sidang isbat besok, Jumat (1/4).
Wapres Ma'ruf Amin mengatakan terkait penetapan awal Ramadhan, kecuali Muhamamdiyah, sudah ada kesepakatan sistem atau cara penetapan melalui sidang Isbat di Kementerian Agama (Kemenag).
Namun dia mengatakan, seandainya terdapat perbedaan penetapan Ramadan, maka sudah ada pemahaman bersama untuk saling bertoleransi.
"Artinya ada toleransi, ya, misalnya, Muhammadiyah ada pendekatan ada namanya wujudul hilal, asal ada hilal. Kalau pemerintah itu ada imkanur rukyah, kemungkinan rukyah, minimal dua derajat," ujarnya.
Meskipun begitu, Wapres Amin meyakini, jika melihat tahun ini, maka kemungkinan penetapan awal Ramadhan antara pemerintah dengan Muhammadiyah akan sama.
"Kalau melihat tahun ini kemungkinan lebih dari dua derajat, kemungkinannya akan sama. Mudah-mudahan sama," ucap Wapres Amin.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib mengatakan potensi perbedaan awal Ramadhan 1443 Hijriah dapat terjadi mengingat metode penetapan yang digunakan tidak sama. Muhammadiyah akan mengawali Ramadhan pada 2 April 2022, sedangkan lainnya berpotensi pada 3 April 2022.
"Sidang isbat selama ini menjadi sarana bertukar pandangan para ulama, cendekiawan, maupun para ahli terkait penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah. Hasil sidang isbat ini akan segera diinformasikan kepada masyarakat agar bisa dijadikan sebagai pedoman," kata Adib, Kamis (31/3).
Meskipun begitu, Adib meminta, masyarakat menunggu hasil sidang isbat besok, Jumat (1/4) seiring dengan potensi perbedaan awal Ramadhan antara ketetapan pemerintah dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
"Hasil sidang isbat ini akan segera diinformasikan kepada masyarakat agar bisa dijadikan sebagai pedoman," ujarnya. (antara/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: