Startup Asal Dayak Menangi HFS Session 2, Ganjar Harap Pemenang Ikut Pengadaan
Pengusaha makanan sehat asal Kalimantan Selatan menangi kompetisi antar usahawan rintisan, Hetero for Startup (HFS) session 2.
Diselenggarakan oleh Pemprov Jateng, lomba ini menjaring ribuan usahawan dari seantero negeri.
Adalah Tambiyaku, brand penganan berbahan sorgum yang dikembangkan oleh Muhammad Bayu Hermawan.
Bisnis yang dimulai sejak 2018 itu, memfokuskan diri pembuatan makanan sehat khususnya mereka yang menderita diabetes.
Apalagi, di tengah pandemi tren konsumsi makanan sehat semakin meningkat.
"Tambiyaku adalah bahasa Dayak. Artinya nenek. Karena nenek saya sering memberi saya sorgum, akhirnya saya beri nama itu," tuturnya, seusai pengumuman pemenang Hetero for Startup session 2, di HeteroSpace Surakarta, Minggu (27/3).
Ia menyebut, kebutuhan sorgum atau biasa disebut cantel, ia peroleh dari Kalimantan Selatan. Selain itu, sumber sorgum juga diperoleh di Jawa Barat.
Dalam sebulan, kebutuhan sorgum yang diperlukan adalah 25 ton.
"Kalau kantor kami ada di Jakarta Pusat. Dengan ikut Hetero for Startup di Jateng, harapannya juga bisa mengembangkan tanaman sorgum di Jawa Tengah," ucapnya.
Selain Tambiyaku, ada dua pemenang lain di ajang Hetero for Startup session 2.
Mereka adalah Tabula asal Jakarta sebagai perusahaan konsultasi kesehatan jiwa dan Natureline yang bergerak di bidang kecantikan asal Boyolali, Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan apresiasinya terhadap para pemenang.
Ia ingin, para pemenang dapat berpartisipasi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.
"Kami di provinsi, ada Pak Walikota di pemkot, ada di BUMD dan BUMN itu punya kebijakan yang kita arahkan APBD 40 persen belanjanya bisa ke belanja produk dalam negeri. Sehingga harapannya para juara segera masuk ke E-Commerse. Nanti bisa dibantu Bu Ema (kepala Dinkopukm Jateng)," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: