Hari Kedua Pencarian Bocah Tenggelam di Tegal Nihil, Basarnas Bawa Alat Aqua Eye

Hari Kedua Pencarian Bocah Tenggelam di Tegal Nihil, Basarnas Bawa Alat Aqua Eye

Hari kedua pencarian bocah yang hilang setelah hanyut dan tenggelam di Kali Prepil, Arsya bin Herman (11), Sabtu (19/3), belum membuahkan hasil. Keberadaan warga Desa Kademangaran RT 05 RW 01 Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal itu belum diketahu nasibnya.

Padahal, Tim SAR Gabungan sudah mengerahkan dua perahu karet dan penambahan personel dari Basarnas Semarang. Mereka menyisir lokasi awal korban tenggelam ke Sungai Ketiwon hingga ke Muara laut Jawa.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Tegal, Juliono mengatakan Tim SAR Gabungan mulai melakukan pencarian pukul 07.00 WIB dibantu warga setempat. Namun, setelah menyisir sungai sejauh hampir 9 kilometer, korban belum juga ditemukan.

"Proses pencarian akan diteruskan esok hari dengan start dari Kali Ketiwon dan tambahan perahu karet dari BPBD Kota Tegal," katanya.

Sehingga, papar Juliono, total perahu karet yang disiapkan ada tiga. Tim nantinya akan dibagi menjadi beberapa regu, dan pencarian akan difokuskan dari Kali Ketwon sampai Muara Laut Jawa.

"Mudah-mudahan di hari ketiga pencarian besok ada hasilnya," tambahnya.

Dari salah seorang personel Basarnas Semarang yang sempat diwawancarai, mengatakan tim pencarian sudah menggunakan alat aqua eye. Alat itu digunakan untuk mendeteksi keberadaan benda di air, apalagi saat ini air sungai sangat keruh. 

Sebelumnya dua bocah di Kabupaten Tegal terjatuh ke Sungai Gungbyang Desa Kaligayam Kecamatan Talang Kabupaten Tegal, Jumat (18/3) sore. Keduanya tercebur ke aliran sungai, setelah terpeleset dari atas tanggul saat mencari bunglon sekitar pukul 15.00 WIB.

Seorang bocah di antaranya berhasil diselamatkan pemancing yang kebetulan berada tak jauh dari lokasi. Ironisnya, seorang bocah lagi hingga kini belum ditemukan, dan tak diketahui nasibnya.

Informasi yang berhasil dikumpulkan radartegal.com menyebutkan, korban yang diketahui bernama Arsya Maulana (11), warga Desa Kademangaran Kecamatan Dukuhturi bersama tiga orang temannya berpamitan kepada orang tuanya hendak pergi ke rumah kakeknya.

Namun, sesampainya di Desa Kaligayam mereka kemudian mencari binatang bunglon di sekitar lokasi kejadian. Tiba-tiba, korban bersama salah seorang temannya terpeleset, kemudian jatuh ke aliran sungai dan terbawa arus. (guh/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: