Hampir 1000 Tentara Bayaran dari Suriah Direkrut Putin untuk Invasi Rusia ke Ukraina

Hampir 1000 Tentara Bayaran dari Suriah Direkrut Putin untuk Invasi Rusia ke Ukraina

Hampir 1000 tentara bayaran disebut militer Ukraina telah direkrut 
Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memerangi negaranya.

Ukraina melaporkan bahwa Rusia telah merekrut hampir seribu tentara bayaran dari Suriah.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengingatkan tentara bayaran itu bahwa “itu akan menjadi keputusan terburuk bagi Anda" bagi yang berpartisipasi ke dalam barisan Rusia melawan tentara Ukraina.

"Penjajah Rusia, yang telah menderita kerugian besar selama perang, telah merekrut tentara bayaran dari pasukan di bawah komando rezim Bashar al-Assad (Suriah) dan (kelompok Lebanon) yang disebut tentara Hizbullah," ujar pernyataan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina seperti dikutip oleh Daily Sabah, Jumat (18/3).

"Kami memiliki informasi bahwa militer Rusia merekrut tentara bayaran dari negara lain, mencoba menipu sebanyak mungkin anak muda untuk masuk dinas militer," tambahnya di video Telegram.

"Jadi sekarang saya memperingatkan semua orang yang akan mencoba bergabung dengan penjajah di tanah Ukraina kami. Umur panjang lebih baik daripada uang yang Anda tawarkan untuk waktu yang singkat," tegas Zelensky.

Zelensky juga mengatakan dia akan melanjutkan pidatonya di parlemen dan negara-negara mitra untuk menghentikan perang, memulihkan integritas wilayah Ukraina, dan kembali ke perdamaian yang telah lama ditunggu-tunggu.

Zelensky telah berbicara kepada parlemen Jerman, Kanada, dan Inggris sejauh ini melalui panggilan video.

Dia juga berbicara melalui tautan video pada sesi pleno Parlemen Eropa yang didedikasikan untuk perang Rusia-Ukraina pada 1 Maret.

Sebelumnya pada (11/3), percakapan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu selama sesi Dewan Keamanan Nasional mengklaim Rusia telah menerima "lebih dari 16.000 aplikasi dari Timur Tengah” untuk berperang dengan pasukan Rusia (tanpa menyebutkan Suriah).

"Kita perlu memberi mereka apa yang mereka inginkan dan membantu mereka sampai ke zona konflik," ujar Putin kepada The Guardian, 11 Maret.

Kemudian ada juga sebuah video yang disiarkan oleh Kemenhan Rusia yang menunjukkan para pejuang Suriah berteriak di depan spanduk pro-Rusia.

Invasi Rusia ke Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menarik kecaman internasional, menyebabkan sanksi keuangan di Rusia dan mendorong eksodus besar-besaran perusahaan global dari tanah ibu pertiwi Rusia.

Menurut laporan agensi berita internasional, setidaknya 726 warga sipil telah tewas dan 1.174 terluka di Ukraina sejak awal invasi brutal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: