Israel Minta Ukraina Menyerah pada Rusia, Pejabat Ukraina: Kami Tidak Berniat Melakukannya

Israel Minta Ukraina Menyerah pada Rusia, Pejabat Ukraina: Kami Tidak Berniat Melakukannya

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menyarankan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menerima kesepakatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerah.

Dengan kata lain, Pemerintah Israel mendesak agar Ukraina menyerah pada Rusia. Hal ini agar perang keduanya bisa diakhiri sesegera mungkin.

Seperti yang dikutip dari The Jerusalem Post, seorang pejabat Ukraina mengatakan Bennett meminta Zelensky menerima persyaratan Rusia agar menyerah. Permintaan Bennett disampaikan melalui sambungan telepon, Selasa (15/3).

Bennett meminta tidak hanya menyerah, Zelensky juga harus memenuhi semua syarat damai dari Rusia. Sehingga perang antara keduanya bisa segera berakhir.

“Jika saya jadi Anda, saya akan memikirkan kehidupan orang-orang saya dan menerima tawaran itu,” kata Bennett seperti dilansir The Jerusalem Post.

Hanyua saja rupa-rupanya, Zelensky menolak rekomendasi dari Perdana Menteri Israel itu. “Bennett menyuruh kami untuk menyerah. Kami tidak berniat melakukannya. Kami tahu tawaran Putin hanyalah permulaan,” kata salah satu pejabat Ukraina.

“Jika Bennett ingin menjadi netral dan menengahi, kami berharap dia menunjuk seseorang untuk mengerjakannya siang dan malam dan mencoba untuk mendapatkan kompromi,” katanya lagi.

Selain itu, Israel juga meminta Ukraina tidak terlalu banyak minta bantuan militer. Sebab akan merugikan upaya mediasi. Sebelumnya, Israel juga didesak Amerika Serikat (AS) untuk segera bergabung dengan negara-negara Barat memberikan sanksi terhadap Rusia, karena invasinya ke Ukraina.

Menurut Wakil Menteri Luar Negeri AS Urusan Politik, Victoria Nuland, Israel tidak boleh menjadi tempat terakhir pada aliran uang Rusia.

"Kami meminta sebanyak mungkin negara untuk bergabung dengan kami. Kami meminta Israel juga. Antara lain, Anda tidak ingin menjadi surga terakhir bagi uang kotor yang memicu perang (Presiden Rusia Vladimir) Putin," kata Nuland, seperti dikutip Anadolu Agency, Minggu (13/3).

Lebih lanjut, Nuland mengatakan Washington mengajak semua negara demokrasi di dunia untuk bergabung menegakkan sanksi demi menekan Putin. (fin/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: