Emak-emak Rela Antre Panjang Minyak Goreng, Jokowi Harus Minta Maaf Lalu Pecat Mendag
Sejumlah titik penjualan minyak goreng bersubdisi dari pemerintah hampir selalu disesaki antrean panjang ibu-ibu di sejumlah daerah. Ironisnya, bahkan ada seorang ibu yang harus kehilangan nyawanya saat berjuang mendapatkan minyak goreng.
Pemerintah pun mulai dianggap tidak mampu mengatasi kelangkaan minyak goreng yang menjadi kebutuhan primer rumah tangga. Kondisi berkepanjangan ini membuat banyak masyarakat yang geram dan kesal.
Apalagi, sebentar lagi sudah masuk bulan puasa serta lebaran. Selain kebutuhan sembako warga biasanya meningkat, harga-harganya pun dipastikan akan naik.
Pengamat politik Jamiluddin Ritonga mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta maaf kepada seluruh rakyat menyikapi kondisi yang berlarut-larut ini. Jokowi dianggap lamban melakukan penyelesaian kelangkaan minyak goreng ini yang telah menyengsarakan rakyat.
Padahal, Indonesia adalah negara yang kaya akan kelapa sawit.
"Karena itu, sudah seharusnya Jokowi meminta maaf terhadap ibu-ibu yang sudah antre untuk membeli minyak goreng. Hal itu perlu dilakukan Jokowi atas tidak becus menterinya menangani kelangkaan minyak goreng,” tegas Jamiluddin lewat keterangan tertulisnya, Selasa (15/3).
Dia menambahkan, Presiden Jokowi juga harus menegur Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, karena tidak maksimal dalam melakukan tugasnya dalam mengendalikan ketersediaan dan harga minyak goreng untuk rakyat.
"Presiden juga seharusnya memecat Menteri Perdagangan yang tidak becus bekerja. Tindakan itu perlu dilakukan Jokowi sebagai bentuk pembelaannya terhadap rakyat yang sudah menderita akibat kelangkaan minyak goreng,” tegasnya. (rmol/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: