Tjahjo Kumolo Tegaskan Sekarang Bukan Zaman Kolonial, ASN dan PPPK Harus Melayani Bukan Dilayani
PNS serta pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di seluruh Indonesia diminta untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat. Permintaan itu diungkapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo meminta para
Menurut Tjahjo, sebagai aparatur sipil negara (ASN), setiap PNS maupun PPPK harus mempunyai orientasi yang sama yaitu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Dia juga menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa jiwa melayani serta membantu masyarakat wajib tertanam kuat dalam diri. "Bukan zamannya lagi aparatur negara seperti pejabat zaman kolonial, malah minta dilayani. PNS maupun PPPK harus melayani,” tegasnya, Kamis (10/3).
Seluruh jajaran pemerintah dari pusat hingga daerah juga harus menguatkan employer branding Bangga Melayani Bangsa. Menteri Tjahjo menegaskan, jangan ada lagi ego sektoral dan ego ilmu.
"Yang dipikirkan adalah bagaimana PNS maupun PPPK bangga melayani bangsa," tegasnya.
Penegasan Tjahjo tersebut karena secara nasional, indeks pelayanan publik mengalami sedikit penurunan. Hasil evaluasi tahun lalu menunjukkan angka 3,79, turun dari tahun 2020 yakni 3,84.
Penurunan itu disebabkan pandemi Covid-19 yang fluktuatif dan penambahan lokus evaluasi secara masif. Juga penambahan lokus evaluasi pada kementerian/lembaga sebanyak 28 instansi, 1 instansi pada tingkat provinsi, serta 293 instansi di tingkat kabupaten dan kota.
Sementara, Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Diah Natalisa mengungkapkan, pandemi memberikan kesempatan masing-masing ASN untuk melakukan kontemplasi.
Pandemi Covid-19 memaksa perubahan di banyak aspek, yang membuat ASN baik PNS dan PPPK harus menyesuaikan diri. “Inilah saatnya meningkatkan kompetensi dan berkolaborasi untuk penyelenggaraan pelayanan publik yang berdaya saing,” pungkas Diah Natalisa. (jpnn/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: