Dokter di Sukoharjo Menjadi Terduga Teroris, Sebelum Tewas Tertembak Dikenal Tertutup

Dokter di Sukoharjo Menjadi Terduga Teroris, Sebelum Tewas Tertembak Dikenal Tertutup

Pada Rabu malam (9/3) sekira pukul 21.18 WIB, Densus 88 menangkap seorang terduga teroris setelah melakukan aksi kejar-kejaran. Dia kemudian tertembak dan meninggal dunia.

Dari penyelidikan, terduga teroris itu ternyata seorang dokter yang dikenal tertutup di lingkungannya.

Terduga teroris yang diamankan Densus 88 tersebut ber-KTP di Kampung Darmosari RT 1 RW 7 Kelurahan Gayam. Namun ia menempati rumah di kampung Bangunsari RT 3 RW 7 Kelurahan Gayam. 

Tepatnya di Jalan Raya Sukoharjo-Waduk Mulur. Rumah ini sekaligus menjadi tempat praktiknya sebagai dokter.

Menurut sejumlah tetangga, dokter beriniasil Su itu tidak pernah bersosialisasi dengan para tetangganya.

Ketua RT 3 Bambang Pujiana Eko Warsono, kepada awak media, Kamis (10/3) mengatakan, sejak ia jadi RT dua tahun lalu, dr Su tidak memberikan data apapun kepada dirinya. 

Dia juga tidak pernah ikut rapat RT maupun berkomunikasi dengan warga.

"Tidak pernah ikut rapat RT, tidak membayar iuran RT, tidak berkomunikasi dengan warga. Ketemu saat di masjid salat Maghrib dan Isya, itu juga tidak bertegur sapa," ungkap Eko.

"Ia warga RT 3 RW 7 Dukuh Bangunsari Kelurahan Gayam, warga asli sini tapi sangat tertutup, tidak bersosialisasi dengan warga," kata 

Eko mengaku baru mengetahui informasi penangkapan warganya dari anggota Bhabinkamtibmas yang menghubunginya siang tadi.

"Informasi dari Pak Bhabinkamtibmas tadi yang menghubungi saya menginformasikan ada warga saya yang terduga teroris diamankan Densus, itu saja. Setelahnya juga belum ada info apa-apa lagi," imbuh Eko.

Hal senada disampaikan Camat Sukoharjo Havid Danang, yang dulu merupakan Lurah Gayam.

"Orangnya tertutup, menurut saya ya biasa saja. Memang informasinya ikut dalam kelompok organisasi keagamaan, tapi sejauh mana saya tidak paham," ucap Havid Danang.

Saat penangkapan, terduga mengendarai mobil Strada nopol AD 8961 FA, dan berusaha kabur saat dikejar mobil Densus 88. Hingga untuk menghentikannya terpaksa terduga ditembak oleh petugas Densus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: