Selain Tak Mau Embargo Minyak Rusia, Jerman Juga Ogah Kirim Jet ke Ukraina
Sejumlah negara terus menyuarakan solusi damai terhadap konflik militer antara Rusia dan Ukraina. Salah sat negara itu di antaranya Jerman.
Saat menggelar jumpa pers bersama Perdana Menteri, Kanada Justin Trudeau, Rabu (9/3), Kanselir Jerman Olaf Scholz menyerukan gencatan senjata segera alih-alih mengirim jet tempur ke Ukraina.
“Kami harus mempertimbangkan dengan sangat hati-hati apa yang dapat kami lakukan secara konkret, dan itu pasti tidak termasuk pesawat tempur,” kata Scholz saat menggelar jumpa pers seperti dikutip dari AFP.
"(Trudeau) dan saya setuju, serangan di kota-kota Ukraina, sekolah, dan pemukiman penduduk, tidak bisa dimaafkan," katanya.
"Jelas: opsi militer tidak masuk akal. Yang kita butuhkan sekarang adalah gencatan senjata," lanjut Scholz.
Jerman telah memberikan bantuan keuangan dan kemanusiaan bersama dengan beberapa senjata ke Ukraina, sambil terus mendesak solusi diplomatik untuk menyelesaikan konflik.
Bertolak belakang dengan Jerman, sehari sebelumnya, pada Selasa (8/3), Polandia mengatakan akan mentransfer 28 pesawat tempur MiG-29 ke Ukraina.
Sebelumnya diberitakan boikot minyak Rusia sepertinya sangat berat untuk diikuti sekutu Inggris dan Amerika Serikat, meskipun sama-sama mengutuk serangan Moskow ke Ukraina.
Salah satunya Jerman. Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan negaranya "tidak akan bisa bergerak" tanpa impor minyak Rusia, Selasa (8/3) lalu.
"Sepertiga dari impor minyak kami berasal dari Rusia," kata Baerbock, seperti dikutip dari RT, Rabu (9/3).
“Jika kami segera menghentikan ini, maka besok kami tidak akan bisa pindah ke Jerman lagi," katanya.
“Kami mencoba melakukan segala yang kami bisa untuk menghentikan perang ini,” lanjut Baerbock, mengacu pada konflik yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia.
Baerbock adalah anggota Partai Hijau, dan merupakan pendukung penutupan tiga pembangkit nuklir Jerman yang tersisa, yang saat ini dijadwalkan untuk ditutup pada akhir tahun ini.
Baerbock juga menentang sertifikasi pipa gas Rusia-Jerman Nord Stream 2 beberapa bulan sebelum Rusia melancarkan serangan militernya di Ukraina. (rmol/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: