Ustaz Felix Siauw Sindir Kelompok yang Sering Menjaga Tempat Ibadah Lain: Sangat Intoleran!
Ustaz Felix Siauw Sindir Kelompok yang Sering Menjaga Tempat Ibadah Lain: Sangat Intoleran!
Ustaz Felix Siauw memberikan imbauan agar kelompok yang sering menjaga tempat ibadah organisasi lain tidak memberikan ancaman kekhusyukan ibadah dan dipersekusi.
"Wow, sangat intoleran," tulisnya di akun Instagram barunya.
Ustaz Felix Siauw membuat postingan baru di akun Instagram-nya yang berisi tentang sindiran kepada kelompok di dalam Islam yang merasa paling toleran.
Sindiran itu ditunjukkan kepada mereka yang merasa paling punya tingkat toleransi yang baik dan selain mereka akan dianggap intoleran.
"Satu hal yang seringkali terjadi, orang yang teriak-teriak tentang sesuatu, biasanya yang paling banyak melanggar yang dia teriakkan itu. Istilah kerennya double standard, hypocrite, bahasa kitanya munafik," tulis Ustaz Felix Siauw di akun Instagramnya (@felixsiauw) pada Kamis (3/3).
"Kadang memang ada paradoks dalam perkataan, seperti kalau ada yang bilang "Kamu itu sangat intoleran", pada dasarnya dia bisa dikatakan juga intoleran, nggak bisa terima orang lain yang berbeda," sambungnya.
Selain itu, Ustaz Felix Siauw juga mengatakan bahwa ada kelompok yang merasa sangat bangga saat bisa menjaga tempat ibadah agama lain.
Akan tetapi, kelompok itu disebut bisa bersikap anarkis terhadap sesama muslim apabila sudah berbeda pandangan.
"Ketika koar-koar dan nge-klaim paling toleran, merasa hebat udah bisa jagain tempat ibadah agama lain, terima bahkan orang yang nggak percaya agama, belain mereka yang menista agama," tulis Felix Siauw.
"Tapi sama muslim sendiri yang satu agama, satu kiblat, kitab dan Rasulnya sama, ganasnya maksimal," tambahnya.
Lebih lanjut, Ustaz Felix Siauw menilai kelompok itu sering membela orang-orang yang menjelek-jelekan agama sendiri.
Bahkan tindakan itu bertujuan untuk membuat senang orang-orang yang nggak suka dengan Islam.
"Mereka ikut-ikutan nge-bully agama sendiri, somehow mereka kasar banget sama saudara yang beda pendapat dalam fiqih," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: