Soal Toa Masjid, Ade Armando: Mereka Seperti Berlomba Bikin Bising

Soal Toa Masjid, Ade Armando: Mereka Seperti Berlomba Bikin Bising

Dosen Universitas Indonesia Ade Armando nampaknya sangat antusias menyambut edaran yang mengatur penggunaan pengeras suara (toa) di masjid dan musala.

Saking antusiasnya, dia menyatakan aturan ini sangat penting bagi Indonesia.

“Selama ini kita sering dengar pengeras suara yang memekakkan telinga. Apalagi suara itu datang dari dua atau lebih masjid dan musala yang saling berdekatan. Mereka seperti berlomba bikin bising,” urainya dilansir dari video di kanal YouTube Cokro TV, yang tayang pada Selasa (22/2) berjudul ‘Dilarang Suara Azan yang Ganggu Kenyamanan’.

Ade menyebut suara serampangan dari masjid dan musala adalah wajah buruk yang memalukan dari Islam di Indonesia.

“Mengapa penting, karena suara dari masjid memang kerap bikin masalah,” tuturnya.

Karenanya, ia berharap surat edaran ini bisa benar-benar dijalankan secara konsisten.

Selama ini, kata Ade, yang kerap menjadi masalah adalah pengeras suara yang diarahkan keluar masjid.

"Seolah-olah semakin keras suaranya semakin besar pula pahalanya,” tegasnya.

Dikutip dari Fajar.co.id, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan surat edaran yang mengatur pengeras suara masjid dan musala.

Keputusan ini menuai pro kontra dari berbagai pihak. Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Agama No SE 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

Pedoman ini diterbitkan sebagai upaya meningkatkan ketenteraman, ketertiban, dan keharmonisan antarwarga masyarakat.

Menteri Agama membedakan pengeras suara terdiri atas pengeras suara dalam dan luar.

Pengeras suara dalam merupakan perangkat pengeras suara yang difungsikan/diarahkan ke dalam ruangan masjid/musala.

Sedangkan pengeras suara luar difungsikan/diarahkan ke luar ruangan masjid/musala. (Rtc/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: