Buruh Kepung Kemenaker Minta Permenaker soal JHT Dicabut Sekaligus Menterinya Dipecat
Gedung Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) di Jakarta Pusat didatangi sejumlah elemen buruh, Rabu (16/2). Mereka meminta permenaker soal JHT dicabut.
Elemen buruh yang melakukan unjuk rasa antara lain KSPI, ORI, KSPSI Andi Ghani, KPBI, dan federasi buruh lainnya. Dalam aksinya, buruh membawa sedikitnya dua tuntutan.
Pertama yaitu mendesak Kemenaker untuk mencabut Permenaker 2/2022 tentang pencairan manfaat jaminan hari tua (JHT) yang boleh diambil pada usia 56 tahun.
Kemudian yang kedua, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Menaker Ida Fauziyah dari jabatannya.
"Tuntutan aksi pada hari ini hanya dua. Satu, cabut Permenaker Nomor 2/2022 tentang pencairan manfaat JHT. Dua, copot Menteri Tenaga Kerja (Menaker)," tegas Ketua KSPI, Said Iqbal.
Ada beberapa alasan kenapa buruh menolak Permenaker 2/2022 tentang JHT. Antara lain, beber Said Iqbal, Permenaker 2/2022 ditandtangani oleh Menaker, padahal peraturan pemerintah 60/2015 ditandatangani oleh Presiden RI Joko Widodo dan ini masih berlaku.
"PP jauh lebih tinggi dibandingkan Permenaker. Dengan demikian, Menaker telah melawan Presiden," tegasnya.
"Apa inti PP 60/2015? Bahwa klaim JHT bisa dicairkan atau bisa diambil oleh buruh yang ter-PHK. Tidak perlu menunggu usia pensiun tetapi begutu ter-PHK paling lambat 1 bulan, setelahnya bisa dicairkan atau diambil JHT-nya," sambung Said Iqbal.
Oleh karena itu, Said Iqbal meminta Presiden mencopot Menaker Ida yang dinilainya telah melawan keputusan Presiden Jokowi melalui PP 60/2015 dengan mengeluarkan Permenaker Nomor 2/2022.
"Menaker ini sudh terlalu sering melukai dan menyakiti hati buruh. Kebijakannya selalu pro pengusaha dan menknggalkan kelentingan buruh. Walaupun retorikanya menjaga keseimbangan pengusaha dan buruh," sesalnya.
Said Iqbal menambahkan, aksi unjuk rasa buruh ini tidak hanya digelar di Jakarta, tetapi juga digelar serempak hampir di seluruh Indonesia, dengan tuntutan yang kurang lebih sama.
"Pada hari ini kami melakukan aksi serempak di seluruh Indonesia. Termasuk di Bandung, Semarang, Jabar, Banten, Surabaya, Batam, Makassar, Banjarmasin, Aceh dan daerah-daerah industri lainnya," pungkasnya. (rmol/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: