Prabowo Berelektabilitas Tinggi, Bisa Tinggalkan Puan Maharani dan Pilih Calon Duet Lain

Prabowo Berelektabilitas Tinggi, Bisa Tinggalkan Puan Maharani dan Pilih Calon Duet Lain

Sejumlah posisi puncak survei nasional Pilpres 2024 menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tinggi, sekalipun angkanya mulai stagnan.

Fakta ini membuat posisi daya tawar Prabowo Subianto menjadi tinggi. Menteri Pertahanan itu bahkan bisa memilih rekan duetnya untuk Pilpres 2024, termasuk memilih berpasangan dengan tokoh senior, DR. Rizal Ramli.

Menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Indonesia Ray Rangkuti ini sangat menguntungkan posisi Prabowo Subianto. "Pak Prabowo dalam posisi terbuka luas untuk berdampingan dengan siapapun."

"Bahkan bisa dengan tokoh-tokoh luar partai seperti misalnya Rizal Ramli," ujar Ray Rangkuti.

Pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menambahkan sekalipun dipasangkan dengan tokoh parpol, Prabowo tidak mesti terpaku untuk berpasangan pada Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

"Bisa dengan Ganjar, Erick Thohir, Airlangga Hartarto, atau Anies Baswedan," ujarnya.

Namun begitu, Ray Rangkuti menilai, dari sekian kemungkinan itu Prabowo dan Gerindra dalam hal ini tetap harus memperhitungkan potensi dan peluang kemenangan yang lebih besar, jika menggandeng tokoh parpol.

"Bila kurang cermat dapat berisiko kegagalan yang kesekian pencalonan Pak Prabowo sebagai calon presiden," tuturnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (15/2).

"Jadi tidak perlu terburu-buru untuk menetapkan siapa yang bakal jadi calon wakil presiden bagi Pak Prabowo. Biarkan saja ini menjadi rahasia dan akan diputuskan di ujung pendaftaran ke KPU," demikian Ray Rangkuti.

Sementara itu, Ketua DPR RI, Puan Maharani diingatkan agar tidak terjebak dalam drama-drama politiknya. Karena itu hanya akan berujung pada cibiran masyarakat.

Hal itu diungkapkan pendiri Lembaga Survei KedaiKopi Hendri Satrio. Hensat (panggilan akrab Hendra Satrio) mencontohkan kejadian mematikan mikrofon saat rapat di DPR.

Kemudian menanam padi di tengah hujan, dan yang teranyar drama minta dijemput saat kunjungan kerja ke daerah.

"Cara-cara seperti itu tidak akan membuat citra Puan lebih baik dibanding rival politiknya. Misalnya saja Ganjar Pranowo," ujar Hensat.

Hensat menyarankan Puan, agar melakukan tatap muka dengan masyarakat. Cara ini cocok untuk mencari dukungan masyarakat,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: