Salat Jumat Mulai Dilakukan Virtual untuk Cegah Penularan Omicron, Dubes: Ijtihad Kecil-kecilan
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Madrid, Spanyol, kembali mengadakan berbagai kegiatan secara virtual. Salah satunya, ibadah Salat Jumat dengan jumlah jamaah terbatas.
Cara itu dilakukan sebagai langkah antisipasi penularan virus Covid-19 varian Omicron yang sangat cepat. Ibadah itu dilaksanakan secara virtual online dan real time dari Musala Assalam, KBRI Madrid.
Dilihat dari tayangan video di kanal YouTube Wisma Duta RI Madrid, jumlah jamaah delapan orang. Mereka ada yang mengenakan batik dan memakai masker.
Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Spanyol Muhammad Najib menjelaskan, pihaknya mencoba melakukan ijtihad kecil-kecilan. Yaitu dengan menerapkan Salat Jumat secara virtual, demi menekan potensi penularan virus Corona.
Apa maksudnya Salat Jumat virtual? “Salat Jumat di KBRI kalau fiqih mengikuti tradisonal, fiqih konvensional, boleh jadi dinilai tidak memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada."
"Tetapi kami di Madrid ini melakukan ijtihad kecil-kecilan bahwa meskipun di ruangan ini tidak banyak yang mengikuti, tetapi Salat Jumat ini dipancarkan secara virtual, online, real time,” terang Dubes Najib.
“Sehingga teman-teman yang karena pertimbangan pekerjaan dan secara geografis tersebar di banyak tempat terpencil, bisa melaksanakan Salat Jumat mengikuti online dari Musala Assalam ini,” tambahnya.
Selain itu, langkah ini dapat menjadi solusi bagi teman-teman di negeri non- muslim yang tidak memungkinkan melaksanakan Salat Jumat seperti di Tanah Air. Karena jumlah penganut Islam yang tidak banyak, jumlah masjid juga tidak banyak.
“Itu yang bisa saya sampaikan, semoga ada manfaatnya,” harapnya seperti yang dikutip dari RM.id.
Dubes Najib melanjutkan, fungsi Shalat Jumat virtual be rtambah ketika pandemi meningkat. Terlebih di Spanyol, kasus Covid-19 mengalami peningkatan, sehingga perlu untuk menekan potensi penularan.
“Dalam tiga hari ini pandemi cukup tinggi di Spanyol, khususnya di kota Madrid. Kami kemarin mendapat informasi bahwa Raja Spanyol Felipe VI terpapar, terkena Omicron, sehingga selama 20 hari ke depan Raja tidak melakukan aktivitas menerima tamu,” tutupnya. (day/rm/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: