Puan Diingatkan Tak Terjebak Drama-drama Politik, Pengamat: Dia Harus Jaga Kenegarawanannya

Puan Diingatkan Tak Terjebak Drama-drama Politik, Pengamat: Dia Harus Jaga Kenegarawanannya

Ketua DPR RI, Puan Maharani diingatkan agar tidak terjebak dalam drama-drama politiknya. Karena itu hanya akan berujung pada cibiran masyarakat.

Hal itu diungkapkan pendiri Lembaga Survei KedaiKopi Hendri Satrio. Hensat (panggilan akrab Hendra Satrio) mencontohkan kejadian mematikan mikrofon saat rapat di DPR.

Kemudian menanam padi di tengah hujan, dan yang teranyar drama minta dijemput saat kunjungan kerja ke daerah. 

"Cara-cara seperti itu tidak akan membuat citra Puan lebih baik dibanding rival politiknya. Misalnya saja Ganjar Pranowo," ujar Hensat.

Hensat menyarankan Puan, agar melakukan tatap muka dengan masyarakat. Cara ini cocok untuk mencari dukungan masyarakat,

Dengan cara seperti itu, masyarakat bisa tahu Puan memiliki kualitas sebagai pemimpin negeri. Apalagi, Puan saat ini digadang-gadang pendukungnya sebagai kandidat di Pilpres 2024 mendatang.

"Kalau kita pernah ngobrol sama Mbak Puan, kita akui bahwa dia cocok sebagai cucu Soekarno, ada kualitasnya. Bukan kosong," tutur Hensat sebagaimana dikutip dari RM.id.

Menurutnya, curhat Puan tidak dijemput Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat kunjungan kerja adalah usaha Puan untuk membalikkan frame, yang selama ini menyerang dirinya.

Beredar anggapan, setiap Puan ke Jawa Tengah, Ganjar tidak pernah diundang. "Puan berusaha membalikkan frame itu. Bukan dia nggak ngundang, tapi Ganjar yang nggak mau datang," terang Hensat.

"Sejujurnya, Puan tak pantas bicara seperti itu. Dia harus menjaga kenegarawanannya," imbuhnya.

Dia mengatakan kejadian tersebut adalah buntut meruncingnya persaingan antara Puan dan Ganjar. Persaingan mendapatkan restu dukungan calon presiden dari PDIP.

"Sepertinya, jual beli serangan sudah dimulai," kata Hensat. (nmm/rm/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: