Larangan Penggunaan Hijab di Sekolah Jadi Kontroversi, Pejabat AS Sampai Ikut Komentar

Larangan Penggunaan Hijab di Sekolah Jadi Kontroversi, Pejabat AS Sampai Ikut Komentar

Sekelompok mahasiswa muslim di India memprotes pemerintah setempat karena mereka dilarang masuk perguruan tinggi karena mereka mengenakan hijab. Hal ini mengundang perhatian publik, termasuk Amerika Serikat.

Larangan penggunaan hijab di sekolah dan perguruan tinggi di negara bagian Karnataka, India ini dinilai akan menstigmatisasi dan meminggirkan perempuan dan anak perempuan di daerah tersebut.

Hal ini seperti dikatakan Duta Besar Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional Rashad Hussain.

Dalam sebuah cuitan di Twitter, Rashad menulis kebebasan beragama mencakup kemampuan untuk memilih pakaian keagamaan seseorang.

“Negara bagian Karnataka di India seharusnya tidak menentukan kebolehan pakaian keagamaan. Larangan hijab di sekolah melanggar kebebasan beragama dan menstigmatisasi serta meminggirkan perempuan dan anak perempuan," sambungnya, seperti dikabarkan Al Jazeera pada Minggu (13/2).

Tidak lama setelah cuitannya itu, Kementerian Urusan Luar Negeri India membuat komentar yang menyebut bahwa masalah internal itu sedang dalam pemeriksaan yudisial.

“Kerangka dan mekanisme konstitusional kami, serta etos dan politik demokrasi kami, adalah konteks di mana masalah dipertimbangkan dan diselesaikan. Komentar bermotivasi tentang masalah internal kami tidak diterima,” kata juru bicara kementerian Arindam Bagchi dikutip dari Fajar. (Rtc/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: