Mengutuk Kejadian di Wadas, IMM Jatim Siapkan Aksi Solidaritas Besar

Mengutuk Kejadian di Wadas, IMM Jatim Siapkan Aksi Solidaritas Besar

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur ikut merespon konflik antara warga dan aparat yang terjadi di Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo. 

Menurut Ketua Umum DPD IMM Jatim Firdaus Suudi, kejadian di Wadas adalah masalah bangsa Indonesia sehingga sudah sewajarnya semua organisasi mahasiswa (ormawa) di semua lapisan mengutuk dan merespons aksi tersebut.  

Firdaus juga menyampaikan dalam waktu dekat, IMM Jatim akan menggelar aksi solidaritas besar merespons hal tersebut.

“Kami sedang berkoordinasi dengan semua lapisan, baik di daerah atau provinsi, untuk bersiap menggalang kekuatan,” tandas Firdaus.

Menurutnya, IMM Jatim mendesak Polri menyampaikan permintaan maaf atas kekerasan di Desa Wadas.

Pihaknya mengkhawatirkan terjadinya tindak perampasan, intimidasi, teror, dan berujung kekerasan serupa di Jatim.  

Oleh karena itu, dia mendesak Polri meminta maaf atas kejadian di Wadas. IMM Jatim juga menuntut Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja kepolisian. 

Menurut Firdaus, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat setidaknya terdapat 30 kejadian konflik agraria di Jatim. Jumlah itu tercatat paling banyak se-Indonesia kurun waktu 2021.

“Kalau polisi cara pandangnya tidak berubah dan tak mengutamakan pendekatan yang humanis, maka ke depan, kami akan menghadapi tragedi serupa Wadas di Jatim," ujar Firdaus Suudi tertulis, Minggu (13/2). 

Dia menilai saat ini, Indonesia sedang memasuki rezim orde baru (orba) dengan wajah lain. Kata humanis, demokratis, bersahabat, dan jargon mulia lainnya cuma menjadi lipstik para elit dan aparat.  

Dalam praktiknya, perampasan tanah, tindak kekerasan, teror, dan intimidasi terjadi di mana-mana. 

“Permohonan maaf itu mutlak dan presiden wajib mengevaluasi kinerja Polri. IMM juga mengajak semua lapisan masyarakat bersiap dan bersolidaritas atas kondisi tersebut,” kata dia dikutip dari JPNN.

IMM Jatim mendesak Polri meminta maaf kepada warga Wadas dan Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja kepolisian. 

Firdaus menegaskan tidak menutup kemungkinan kejadian-kejadian tersebut akan terjadi di Jatim.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: