Megawati Harus Tegas Pecat Ganjar, karena Represif ke Warga "Wong Cilik" di Desa Wadas
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dianggap tidak berpihak kepada rakyat saat terjadi peristiwa di Desa Wadas Kecamatan Bener, Purworejo, Jateng, Selasa (8/2).
Menurut penilaian Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, Ganjar yang mengklaim tak ada aksi represif saat kejadian di Desa Wadas, justru memperjelas pola kepemimpinannya sebagai kepala daerah.
"Megawati sudah pernah mewanti-wanti tapi belum menyebut nama kader tersebut. Kini Megawati harus buka mata dan lihat model kepemimpinan Ganjar," ujar Jerry.
Menurut Jerry, kejadian Wadas memperlihatkan pribadi kepemimpinan Ganjar yang hobi pencitraan dan bersandiwara politik. "Pemimpin seperti ini kualitasnya perlu dipertanyakan," imbuhnya.
Itulah sebabnya, Jerry mendorong, Megawati sebagai ketua partai “Wong Cilik”untuk mencabut title kader yang melekat pada Ganjar. "Bagi saya PDIP perlu mencopot Ganjar. Memang dia pembuat onar di partai," demikian Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (10/2).
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Iwan Sumule meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengevaluasi Ahmad Luthfi sebagai kapolda Jateng.
Pernyataan Iwan ini sekaligus menanggapi pernyataan Istana yang bakal mengevaluasi pengerahan aparat Kepolisian ke Desa Wadas.
"Layaknya Kapolda Jateng dievaluasi. Bukan hanya istana, tapi Kapolri Listyo Sigit Prabowo juga harus evaluasi Kapolda Jateng,” kata Iwan Sumule, Kamis (10/2).
Menurutnya, sikap Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi yang dianggap memilih pendekatan represif ke warga di Desa Wadas ketimbang dialog sangat disesalkan.
Iwan menambahkan sikap kapolda Jateng ini dianggap membahayakan Kapolri lantaran bisa merusak transformasi Polri menuju Presisi, yakni kepolisian yang betul-betul dicintai dan diharapkan oleh masyarakat.
Iwan lantas mengingatkan Luthfi, agar tidak sewenang-wenang dikarenakan sangat dekat dengan Presiden Jokowi. (rmol/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: