Isu Intimidasi Hoaks, Polisi Bagikan Sembako kepada Warga Desa Wadas
Beredarnya isu tentang intimidasi terhadap warga Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo, Jateng dibantah keras Polda Jateng. Kabar yang beredar menyebut para warga pemilik lahan dipaksa aparat menandatangani persetujuan tambang,
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi melalui Kabidhumas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menegaskan saat ini proses yang sedang dijalani adalah pengukuran lahan. Bukan meminta persetujuan warga terhadap proyek Bendungan Bener.
"Tak ada warga yang diintimidasi untuk dimintai persetujuan atas proyek bendungan Bener. Proyek Bendungan Bener saat ini sudah berjalan," jelas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, Kamis (10/2) sore.
Ditambahkan Iqbal, wilayah Desa Wadas merupakan area yang digunakan untuk pengambilan bahan andesit. "Jadi tak ada warga yang dipaksa untuk menyetujui proyek bendungan."
Kabidhumas mengungkapkan dirinya bahkan langsung menanyakannya kepada anggota yang bertugas. "Ternyata sama sekali tidak ada. Bisa dikros cek juga pada kepala desa atau camat. Saya yakin jawabannya akan sama."
Menurut Iqbal, aksi aparat gabungan di lapangan saat ini adalah mencoba mendinginkan situasi. Selain itu juga mendampingi Tim BPN Kabupaten Purworejo yang tengah mengukur lahan warga untuk dibebaskan.
"Aparat juga membagikan ratusan paket bansos berupa sembako untuk warga. Ini dilakukan semata-mata, karena kita juga bagian dari mereka. Kami sangat berempati terhadap masyarakat di sana," ungkap Kabid Humas.
Dijelaskan pula, warga Desa Wadas saat ini sudah banyak yang menyetujui pembebasan lahannya. Yakni untuk keperluan penambangan andesit.
Progres terakhir pengukuran lahan, ungkap Kabidhumas, sudah hampir 90 persen. Hambatan utama di lapangan, adalah pemilik lahan banyak yang tinggal di luar kota.
"Bahkan ada pula yang di luar pulau," jelasnya.
Sejauh ini, warga pemilik lahan tidak merasakan teror atau tekanan aparat. Bahkan mereka minta pengukuran lahan yang dilakukan BPN, didampingi oleh tim gabungan.
"Ada juga warga yang meminta pengukuran lahan mereka disegerakan. Supaya cepat selesai urusannya," tandas Kabidhumas. (zul/rtc)
Kombes M Iqbal menegaskan memang terdapat warga pro dan kontra terkait pembebasan lahan di Wadas. Namun dia memastikan tak ada pemaksaan aparat agar warga menyetujui pembangunan proyek bendungan Bener atau pembebasan lahan.
"Untuk itu kami minta publik bijak untuk memilih dan memilah informasi yang beredar terutama di media sosial, terutama untuk masalah pembangunan bendungan Bener dan permasalahan di Wadas. Banyak yang menyesatkan dan tak sesuai fakta," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: