Ingatkan soal Mafia Tanah, Lieus Sungkharisma: Waspada, Sertifikat Tanah Terduplikasi Tanpa Sepengetahuan Anda
Ingatkan soal mafia tanah, Aktivis Tionghoa Lieus Sungkharisma memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan waspada terhadap adanya penduplikasian sertifikat.
Mirisnya, penduplikasian ini dilakukan tanpa sepengetahuan pemilik yang sah.
Di akun YouTube Lieus Sungkharisma Official bertajuk "Waspada Sertifikat Tanah Anda. Terduplikasi Tanpa Sepengetahuan Anda!", hal itu disampaikan oleh Lieus Sungkharisma.
"Kali ini saya dapat kiriman video dari beberapa orang. Video seorang wanita sedih pegang sertifikat. Sertifikat yang ditaruh di rumah, enggak ke mana-manain, tahu-tahu mau dieksekusi, mau digusur, orangnya suruh keluar, udah atas nama orang lain, nangis-nangis," ujar Lieus, Kamis siang (10/2).
Lieus kemudian sedikit menampilkan video seorang ibu yang dimaksudnya tersebut yang menceritakan pengalamannya terkait duplikasi sertifikat.
"Selamat malam teman-teman semua di mana pun Anda berada. Melalui video ini, saya berharap hati teman-teman dapat terketuk, tentang tiga rumah yang saya miliki dengan kakak saya, semuanya itu sah milik kami berdua. Ini adalah bukti sertifikat asli yang kami miliki sejak dulu, sejak pembelian pertama. Dan namanya itu pun adalah atas nama kami berdua," kata seorang ibu berkacamata tersebut.
Ibu tersebut bercerita, dirinya maupun kakaknya tidak pernah memindahtangankan sertifikat tersebut kepada siapapun. Bahkan, tidak pernah diagunkan, dibuat jaminan di bank maupun pihak ketiga lainnya.
"Sekali lagi saya tekankan, saya tidak pernah mempermainkan sertifikat saya, bahkan tidak pernah keluar dari kamar saya. Saya benar-benar kecewa, saya benar-benar merasa sangat tidak aman. Karena benda yang sudah lama di sini saya tinggali sejak dulu pertama beli, tiba-tiba dihak milik orang lain. Supaya tidak melihat kasus ini sepihak, dan membiarkan kami para korban bisa menjelaskan langsung duduk perkaranya. Atas waktunya, saya ucapkan banyak terima kasih," lanjut ibu tersebut dikutip dari RMOL.
Usai melihat potongan video tersebut, Lieus menilai bahwa ibu tersebut merupakan pendukung Presiden Joko Widodo.
"Karena keluhannya, Pak Jokowi, Pak Sigit Kapolri, sama Pak Moeldoko KSP. Dan yang minta ngirim ke saya suruh bantuin juga pendukung Pak Jokowi," kata Lieus.
Menurut Lieus, bukan persoalan pendukung Jokowi ataupun oposisi, ibu tersebut harus dibantu. Karena siapapun lepas dari kelompok manapun, ketika ada ketidakadilan, kezaliman, harus dibantu.
Namun, dirinya juga tidak mempunyai identitas ibu tersebut karena tidak ada yang mengetahui nama, nomor telepon, maupun alamat rumahnya.
"Jadi saya pikir ini Pak Kapolri yang mesti turun tangan. Perintah Kapolda, Kapolres, amankan itu. Jangan gusur-gusur dulu, selidiki betul darimana itu. Dan bukan rahasia lagi, Kepala BPN Menteri Agraria itu, Pak Sofyan Djalil bilang, di intern BPN juga itu banyak mafia tanahnya, dan sudah ditindak. Ini pasti kerjaan mafia tanah, ini yang harus kita selesaikan," papar Lieus.
Lieus pun mengingatkan untuk tidak memikirkan hal-hal lainnya seperti Presiden 2024 maupun pindah Ibukota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: