Soal Tuhan Bukan Orang Arab, Menag Bela Jenderal Dudung: Itu Penegasan Bahwa Tuhan Khalik
Pernyataan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman yang sempat viral dan memicu perdebatan dibela Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas.
Ditegaskan Menag, pernyataan Jenderal Dudung soal "Tuhan Kita itu Bukan Orang Arab" adalah sebagai penegasan bahwa Tuhan bukan mahluk. Tapi Khalik atau Sang Pencipta.
Itulah sebabnya, Menag meminta, pernyataan Jenderal Dudung tentang pilihannya berdoa dengan berbahasa Indonesia tidak perlu diperdebatkan. "Itu clear sekali kalau kita memahami pernyataan Jenderal Dudung secara utuh."
"Pernyataan itu juga menjadi penegasan bahwa Tuhan memang bukan makhluk, tapi sebagai Khalik (Sang Pencipta). Sudahlah, tidak ada yang perlu diributkan dengan statement itu," ujarnya melalui keterangannya tertulisnya, Senin (7/2)..
Menurutnya, dalam berdoa setelah salat, umat Islam diperbolehkan menggunakan bahasa apa pun, termasuk bahasa Indonesia.
Pernyataan Jenderal Dudung dalam podcast Deddy Corbuzier dalam konteks soal pilihan dan cara berkomunikasi dengan Tuhan.
"Sangat jelas bukan bermaksud memosisikan Allah sebagai makhluk. Kalimat Jenderal Dudung 'karena Tuhan Kita itu Bukan Orang Arab' adalah tidak berdiri sendiri tapi bermakna penegasan setelah kalimat 'Pakai bahasa Indonesia saja'," tegasnya.
Karenanya dia mengajak kepada semua pihak untuk mengedepankan proses tabayyun ketika melihat persoalan yang dinilai ambigu.
Pernyataan Jenderal Dudung, semestinya dapat diselesaikan dulu dengan bertemu atau berdiskusi langsung.
"Cara tersebut akan lebih elegan dan tak menguras energi," katanya.
Diungkapkannya, sebagai pejabat tinggi di tubuh TNI, tentunya Jenderal Dudung sudah dibekali kedalaman pengetahuan dan kematangan cara berkomunikasi ke publik.
Jenderal Dudung pastinya memiliki kehati-hatian dan mampu mengukur dampak pernyataan atau tindakannya di tengah publik.
"Termasuk soal agama, Jenderal Dudung justru selama ini memberikan perhatian besar terhadap upaya menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia. Mari kita harus jernih melihat setiap persoalan," katanya. (fin/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: