Akses Empat Desa Terganggu, Pondasi Jembatan Gintung yang Putus Akan Diuruk Tanah
Jembatan Gintung di Desa Batuagung Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal yang putus diterjang banjir, Rabu (2/2) lalu, akan dibangun secepatnya. Kembali putusnya jembatan itu disebabkan longsornya salah satu sisi pondasi yang tergerus arus Sungai Gintung.
Akibat putusnya jembatan itu akses jalan menuju empat desa di dua kecamatan terganggu. Yakni Desa Batuagung dan Cenggini di Kecamatan Balapulang serta Desa Cawitali dan Jejeg di Kecamatan Bumijawa.
Saat ini, warga dari keempat desa itu menggunakan akses jalan alternatif melalui jalur Desa Danaraja ke arah Desa Jembayat di Kecamatan Margasari.
Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan fungsi Jembatan Gintung sangat strategis, sebagai prasarana penghubung warga di Kecamatan Bumijawa bagian barat dengan Kecamatan Balapulang. Di samping pula, papar Umi, sebagai jalur alternatif dari Balapulang menuju Guci.
"Di sini kita butuh penanganan segera. Ini harus secepatnya dikoordinasikan dengan DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Red.) untuk penanganan daruratnya,” ucap Umi saat melihat kondisi jembatan yang putus itu.
Umi menegaskan perlunya penanganan segera agar jembatan ini bisa difungsikan kembali. Untuk mengamankan konstruksi jembatan yang juga pernah putus sebelumnya, Umi meminta, pondasi penyangga pipa air minum di tengah aliran sungai ditata ulang.
"Agar tidak mengganggu aliran air sungai yang berpotensi menggerus sisi samping jembatan," yambah Bupati.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Tegal Jaenal Dasmin yang mendampingi Bupati menjelaskan jembatan yang terputus tersebut mempunyai dimensi panjang delapan meter dan lebar enam meter.
“Untuk penanganan awal, akan dilakukan pengurugan tanah. Dan hari ini akan langsung dikerjakan oleh dinas teknis DPUPR,” jelasnya. (guh/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: