Jembatan Kaligintung Putus Lagi, Diduga Akibat Aliran Air Terhalang Pilar PDAB
Jembatan Kaligintung di perbatasan Desa Batuagung dan Cenggini Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal kembali putus, Selasa (1/2) malam. Saat ini, jembatan tidak bisa dilewati, baik pejalan kaki maupun kendaraan roda dua atau lebih.
Bupati Tegal Umi Azizah saat meninjau lokasi jembatan putus mengatakan jembatan ini merupakan akses penghubung dua kecamatan. Yakni Kecamatan Balapulang dan Kecamatan Bumijawa.
Karenanya, penanganan bencana harus dipercepat. Dia mengaku bakal melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB).
Kita memang harus melibatkan PDAB. Sebab, ada saluran pipa air milik PDAB yang membentang di jembatan itu, kata Umi Azizah, didampingi Kepala BPBD Kabupaten Tegal Jaenal Dasmin, Kabid Jalan dan Jembatan DPU Kabupaten Tegal, Muhammad Nuh, dan Camat Balapulang, Tri Guntoro saat ditemui di lokasi jembatan putus, Rabu (2/2).
Menurut Umi, pipa PDAB itu membentang di sebelah jembatan dengan bangunan pilar. Disinyalir, bangunan pilar itu yang mengakibatkan aliran sungai tidak lancar.
Saat debit air tinggi, aliran sungai terbelah menjadi dua dan mengikis tiang serta pondasi jembatan hingga pondasi itu roboh. Akibatnya, jembatan juga putus, karena pondasi dan selimut jembatan tidak kuat menahan derasnya aliran sungai.
Tahun lalu yang putus di bagian utara jembatan, sekarang giliran di bagian selatan. Sepertinya ini karena aliran air sungai tidak lancar, terhalang oleh pilar PDAB, ujarnya.
Kendati demikian, Umi akan segera memperbaiki jembatan itu. Perbaikan akan dilaksanakan secepatnya dengan menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT).
Untuk nominalnya, Umi belum bisa memastikan. Prinsipnya, pilar milik PDAB harus segera ditangani.
"Jika tidak ditangani, maka perbaikan bakal sia-sia. Untuk nominal anggaran, nanti kita rapatkan dulu," ucapnya.
Kepala BPBD Kabupaten Tegal Jaenal Dasmin mengaku bakal menghitung kebutuhan anggaran untuk perbaikan jembatan tersebut. Pihaknya akan melakukan skala prioritas karena lokasi jembatan sangat stategis sebagai penghubung dua kecamatan.
Sementara, untuk kendaraan yang hendak melintas dari Bumijawa menuju ke Balapulang atau sebaliknya akan dialihkan. Kendaraan kecil dapat melalui jalan desa di sekitar Batuagung.
Sedangkan kendaraan besar dapat memutar arah melewati Danaraja hingga Desa Jembayat Kecamatan Margasari. Jarak tempuhnya sekitar 8 kilometer.
"Untuk penanganan darurat jembatan ini, kita targetkan dua bulan harus sudah selesai," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: