Jokowi dan Ahok Diklaim PDIP Juga Berperan di Pembangunan JIS, Gerindra: Yang jelas JIS Itu Produk Anies

Jokowi dan Ahok Diklaim PDIP Juga Berperan di Pembangunan JIS, Gerindra: Yang jelas JIS Itu Produk Anies

Keberhasilan pembangunan Jakarta International Stadion (JIS) diklaim PDI Perjuangan tidak lepas dari peranan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

Saat itu keduanya masih menjadi duet Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dan kemudian Ahok pun menjadi gubernur menggantikan Jokowi. Klaim PDIP itu pun langsung ditanggapi serius Partai Gerindra.

Sebelumnya anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak menyebut gagasan JIS sudah ada sejak zaman Gubernur Sutiyoso dan dilakukan pengadaan lahannya di era Gubernur Jokowi, lalu dilanjutkan oleh Ahok.

Pernyataan Gilbert pun langsung ditanggapi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, M. Taufik.

Menurut Taufik, kenyataannya keberhasilan pembangunan JIS yang dicanangkan untuk mengganti Stadion Lebak Bulus yang dibongkar untuk proyek MRT, terjadi pada era kepemimpinan Anies Baswedan.

Itulah sebabnya, Taufik menyatakan, klaim sepihak yang disampaikan Gilbert tak beralasan. Apalagi sesungguhnya proyek stadion kelas internasional ini sudah hampir rampung di tangan Anies, dan bakal diresmikan pada Maret mendatang.

"Yang jelas JIS itu produk Anies, bukan siapa siapa," demikian ditegaskan Taufik kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/2).

Pembangunan Jakarta International Stadion (JIS) di Sunter, Jakarta Utara merupakan salah satu janji politik Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Janji itu pun kini sudah berhasil dituntaskan.

JIS yang memiliki atap bisa menutupi lapangan, ujar Anies, bisa mendukung waktu pelaksanaan pertandingan dan tak mengganggu kegiatan pengunjung. Anies pun memberi izin masyarakat yang ingin mengfungsikan sarana olahraga tersebut untuk tempat kegiatan keagamaan seperti majelis taklim.

Kebijakan Anies yang mendukung kegiatan dakwah bisa dilakukan di JIS adalah sikap mengakomodasi massa berbasis agamis. Penilaian itu diungkapkan Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun.

"Kalau dari pernyataannya, Anies sudah memutuskan untuk fokus menjadi representasi kekuatan Islam," ujar Rico.

Karenanya, prediksi Rico, Anies berpotensi merebut basis pemilih Islam yang pada Pemilu Serentak 2019 lalu mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.

Apalagi elektabilitas Anies cukup tinggi untuk menjadi calon presiden (capres) untuk Pemilu Serentak 2024. "Anies ingin men-take over semua pemilih islam politik yang 2019 lalu juga ikut memilih Prabowo," tuturnya.

Di samping itu, Rico juga melihat potensi partai berbasis Islam yang dahulu berada di barisan Prabowo bisa diambil oleh Anies. (rmol/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: