Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap Akan Menjadi Tol Terpanjang di Indonesia

Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap Akan Menjadi Tol Terpanjang di Indonesia

Wilayah Pantai Selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah sebentar lagi akan terhubung oleh Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. Penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) dan perjanjian penjaminan proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap dilakukan, Senin (31/1).  

Penandatanganan ini dilakukan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, kemitraan PT Daya Mulia Turangga-Gama Group-PT Jasa Sarana, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Jalan tol ini diharapkan akan semakin memperlancar distribusi logistik barang dan jasa di Selatan Pulau Jawa

Selain kedua perjanjian ini, dilakukan juga penandatanganan perjanjian regres antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) (PII).

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit, Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo dan Direktur Utama PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) Johannes Mancelly.

Menteri Basuki dalam sambutannya mengucapkan selamat atas penandatanganan PPJT Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, dan diharapkan sesuai jadwal akan dimulai konstruksinya pada tahun 2022 dan selesai tahun 2024 untuk pembangunan tahap pertama. 

"Terkait pembangunan jalan tol, saya ingin mengingatkan bahwa membangun dengan cepat atau tepat waktu saja belum cukup, namun harus tetap menjaga kualitas dan lingkungan," kata Menteri Basuki dalam keterangannya, Senin, 31 Januari 2022. 

Basuki juga meminta pembangunan jalan tol tidak sampai merusak bukit-bukit yang dilewatinya. "Hindari menebang pohon jika tidak perlu ditebang. Ini adalah perintah Presiden Jokowi agar pembangunan tidak merusak lingkungan."

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit mengatakan kehadiran Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap bisa turut mendukung pergerakan logistik baik jasa maupun barang di Pulau Jawa khususnya untuk wilayah bagian selatan.

“Kehadiran Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap bisa turut mendukung pergerakan orang dan barang. Tentunya pembangunan jalan tol ini tidak menimbulkan kompetisi dengan jalan nasional yang sudah ada,” ujar Danang.

"Kehadiran jalan tol ini justru akan jadi pelengkap jalan nasional, terutama dalam mendukung pengguna jalan dengan jarak jauh," tambahnya lagi.

Senada dengan Kepala BPJT, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap akan menjadi penopang dari jalan tol yang sudah ada sehingga bisa mengurai kepadatan lalu lintas yang terjadi, khususnya pada libur hari raya atau periode libur panjang.

“Seperti yang kita ketahui, saat ini terutama pada akhir pekan dan libur hari raya, Jalan Tol Padaleunyi khususnya di Gerbang Tol Cileunyi berpotensi terjadi kepadatan karena terjadinya peningkatan volume lalu lintas,” ujar Subakti.

Untuk itulah, papar Subakti, Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap ini diharapkan bisa mengurai kepadatan, dan menjadi alternatif jalan bagi masyarakat yang bepergian ke daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian selatan

Direktur Utama PT JGC Jo Mancelly menyampaikan ke depannya, pihaknya selaku pengelola Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat penyelenggaraan pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap.

Sumber: