Curhat Masa Kecilnya Dibully, Azis Syamsuddin Nangis di Sidang Suap Menyuap Rp3,6 Miliar

Curhat Masa Kecilnya Dibully, Azis Syamsuddin Nangis di Sidang Suap Menyuap Rp3,6 Miliar

“Dan setiap 3 tahun saya selalu dipelonco di berbagai daerah karena saya tidak bisa menggunakan bahasa daerah setempat sehingga saya harus dipelonco dan tegar menghadapi,” kata Azis Syamsuddin dengan suara tercekat.

Azis menyebut ayahnya bekerja sebagai pegawai negeri yang ketika pensiun akhirnya bertempat tinggal di salah satu rumah susun di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Menurut Azis, hidupnya sebagai anak bungsu dari lima bersaudara berubah setelahnya.

“Pada saat ayah saya mengakhiri masa tugas inilah saya melakukan kehidupan yang sangat kontradiktif,” jelasnya.

“Dari ayah saya bekerja sebagai pejabat, kemudian mengalami pensiun saya harus tinggal sebagai anak pensiunan pegawai negeri,” kata Azis.

“Saya rasakan, saya tinggal di rumah susun Tanah Abang. Perjalanan ini memperkenalkan saya kepada kehidupan yang keras, budaya yang berbeda-beda,” jelasnya.

“Saya mengutarakan kilas balik hidup saya ini bukan untuk memamerkan dalam sidang yang mulia ini, tetapi semata-mata untuk menunjukkan yang sebenarnya yang saya alami,” imbuhnya. (pojoksatu/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: