Jangan Anggap Enteng, Kasus Baru Covid-19 Sudah Bertambah 11.588 Sehari
Meningkatnya kasus aktif Covid-19 di Indonesia dikomentari Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban.
Sesuai data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Sabtu (29/1) sore, tercatat 11.588 kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Karenanya, dr Zubairi meminta Masyarakat untuk tidak berkumpul dan bepergian ke tempat yang ramai.
“Karena kasus terus bertambah, saya harap kita mempertimbangkan untuk berkumpul atau pergi ke tempat ramai,” ucapnya dilansir fajar.co.id dari twitter pribadinya, Sabtu (29/1).
Sebelumnya, Zubairi membagikan data Indonesia menempati rangking ke-63 negara dengan angka covid-19 tertinggi di dunia. Dari data tersebut, Indonesia tercatat memiliki jumlah kasus sebanyak 38.927 dalam sepekan.
“Jangan anggap enteng–notabene ranking Indonesia naik ke no 63 dengan jumlah kasus 38.927 dalam sepekan,” ujarnya.
Ia pun meminta masyarakat untuk saling melindungi. “Mari saling lindungi. Abaikan narasi tak penting. Tetap optimistis,” tukasnya.
Selain itu Zubairi juga meminta pemerintah untuk segera menghentikan sekolah tatap muka untuk sementara. Hal tersebut usai angka penyebaran Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Zubairi membantah jika PTM memiliki risiko yang kecil untuk menularkan covid-19. Apalagi jika sang anak sudah melakukan vaksinasi.
“Ada narasi: PTM aman dilanjutkan. Kecil kemungkinan anak-anak terinfeksi, apalagi telah divaksinasi,” ucapnya dilansir fajar.co.id dari laman twitter pribadinya, Sabtu (29/1).
Ia menyebut jika pernyataan tersebut sangat tidak benar. Ia menyebut jika vaksinasi tidak dapat menghentikan penyebaran virus covid-19.
“Ini keliru. Vaksinasi tak hentikan anak membawa virus.”
“Sudah bermunculan klaster sekolah dan keluarga. Kita harus memiliki zero covid strategy jika ingin mengontrol pandemi ini,” pungkasnya. (rtc/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: