Selamat Tinggal Covid-19, Rakyat Ratu Elizabeth Boleh Tak Pakai Masker dan Saran WFH Dicabut
Negeri Ratu Elizabeth akhirnya mencabut aturan pembatasan virus Corona dan wajib memakai masker sejak, Kamis (27/1) kemarin. Cara ini, dilakukan Inggris untuk memulai hidup berdampingan dengan Coronavirus Disease (Covid-19).
Dilansir media online DW kemarin, dengan langkah ini siapa saja yang berada di Inggris, tidak lagi terikat persyaratan hukum izin Covid untuk masuk ke area publik.
Sejumlah ketentuan yang berkaitan dengan Covid-19 mulai ditiadakan. Misalnya saran bekerja dari rumah alias work from home (wfh) dihapus, termasuk panduan mengenakan masker di ruang kelas.
Saat ini, hampir 84 persen warga berusia di atas 12 tahun di Inggris telah menerima dosis vaksin kedua. Dari persentase tersebut, 81 persen yang memenuhi syarat juga sudah menerima suntikan booster.
Pemerintah Inggris berhasil sampai pada tahapan ini karena sudah melakukan persiapan. Termasuk pada awal Desember 2021, telah melakukan langkah-langkah yang disebut “Rencana B”.
Yakni menghentikan penyebaran cepat virus Covid-19 varian Omicron dan meningkatkan jumlah penduduk penerima suntikan vaksin booster.
Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid mengatakan peluncuran vaksin Pemerintah, termasuk pengujian dan pengembangan perawatan antivirus digabungkan. Ini dilakukan untuk membuat pertahanan Eropa menjadi kuat, demi kemungkinan menuju ke keadaan normal.
“Saat kita belajar hidup dengan Covid, kita perlu tahu virus ini tidak akan hilang,” katanya.
Sementara infeksi terus turun, pejabat kesehatan mengatakan, kasus Omicron masih dominan di seluruh Inggris. Terutama di kalangan anak-anak dan orang tua.
Saat ini, jumlah orang yang berada di perawatan intensif atau ke rumah sakit, menunjukkan tren kasus harian menurun, menjadi di bawah 100.000 selama beberapa hari terakhir. Puncaknya sempat mencapai 200.00 kasus pada Tahun Baru.
Perdana Menteri (PM) Boris Johnson menjelaskan, ia akan mengeluarkan panduan atau saran baru bagi mereka yang tertular untuk berhati-hati. Padahal, sebelumnya orang yang tertular harus mengisolasi diri selama lima hari penuh.
Pejabat Kesehatan mengatakan, Inggris sudah merencanakan strategi pasca pandemi jangka panjang yang memperlakukan Covid-19 seperti flu.
Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara yang membuat aturan kesehatan masyarakatnya sendiri, juga telah melonggarkan pembatasan.
Sementara di Austria, lockdown untuk mereka yang tidak divaksinasi akan dicabut meskipun angka infeksi melonjak. Kanselir Austria Karl Nehammer, Rabu (26/1), mengumumkan lockdown khusus untuk orang yang tidak divaksinasi akan berakhir pekan depan.
Nehammer mengatakan, orang tanpa vaksinasi terhadap virus Corona boleh keluar rumah mulai Senin (30/1) depan, tanpa alasan. Namun, mereka masih akan dilarang dari sebagian besar kehidupan publik. Termasuk restoran dan ritel non-esensial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: